"Jika harus berjanji, aku tidak akan mampu. Sebab, pembuktian itu jauh lebih dihargai ketimbang dengan janji. Jadi biarkan aku buktikan apapun yang harus aku buktikan padamu. Tunggulah aku, tapi jangan lupa untuk membuat dirimu bahagia. Aku tidak mau jika kau terlalu lama menunggu, kau akan bosan lalu berujung meninggalkanku." Mahajana menakup kedua pipi Arum sambil sesekali merapikan rambut Arum yang tertiup angin. "Sampai kapanpun, akan aku tunggu pembuktianmu. Aku harap, kau tidak akan ingkar. Aku akan menunggumu mu. Selalu." Jawab Arum sambil menakup pipi Mahajana seperti yang dilakukan lelaki itu kepadanya. ______________________________________________ 🎀Masih dalam proses penulisan. ⚠️‼️Penulis cerita ini melarang keras, sesiapapun untuk meng-copy cerita ini. Sebab menulis cerita tidak semudah yang ada dipikiran kalian. Terimakasih sudah mengerti. ©Rahmaayusalsabilla Pertama kali di publish, 08 Januari 2024.
36 parts