Alhamdulillah, Penopang Tegaknya Agama

15 2 0
                                    

Halaqoh lanjutan kali ini insyaallah saya akan sedikit membuka catatan tentang "Alhamdulillah".

Alhamdulillah di sini bukan untuk memviralkan kembali nama "Alhamdulillah Rejeki Hari Ini" yang merupakan nama seorang bayi yang keunikan namanya sempat viral di media sosial.


Kaum muslimin yang saya muliakan, sesungguhnya segala kebaikan dan kenikmatan yang ada pada kita adalah karunia dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah Ta'ala telah berfirman :

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ (53)

"Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)..."
(Surah An-Nahl : 53)

Betapa melimpahnya kenikmatan yang Allah Ta'ala berikan kepada kita, yang tidak terhingga jumlahnya.

Allah memberikan kita kehidupan, kesehatan, makanan, minuman, pakaian dan begitu banyak nikmat yang lainnya. Jika kita berusaha menghitung nikmat yang Allah karuniakan kepada kita, niscaya kita tidak akan mampu menghitungnya.

Allah Ta'ala berfirman :

وَإِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللهِ لاَ تُحْصُوْهَا (18)

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya."
(Surah An-Nahl : 18).

Ketika kita meyakini bahwa kita adalah seorang muslim sejati, maka sepantasnya kita tidak pernah terlepas dari tiga keadaan yang merupakan tanda kebahagiaan kita, yaitu bila mendapat nikmat maka bersyukur, bila mendapat kesusahan maka bersabar, dan bila berbuat dosa maka beristighfar. (Qowa'idul Arba', hal. 01)

Sungguh menakjubkan bukan keadaan seorang mukmin?! Bagaimanapun keadaannya, kita tetap masih bisa meraih pahala yang banyak.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ

"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya." (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan radhiyallahu 'anhu).

Dan ini merupakan salah satu konsep para ulama, yaitu bersyukur kepada Allah terutama saat mendapatkan ilmu.

Al Imam Abu Hanifah rahimahullah pernah menjelaskan apa kunci beliau mendapatkan ilmu yang luas : "Sesungguhnya aku mendapatkan ilmu seperti ini kuncinya itu adalah memuji Allah dan bersyukur kepada Allah ta'ala. Setiap aku memahami sebuah perkara, sebuah ayat, aku mengerti fiqih dari masalah tersebut, maka aku selalu mengucapkan Alhamdulillah, ternyata ilmuku bertambah." (Ta'limul Muta'allim; 107)

Ruang SemangatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang