Inci Demi Inci Kebaikan

0 0 0
                                    

Dari Mu'awiyah radhiallahu'anhu, beliau berkata, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda :

مَن يُرِدِ اللهُ به خيرًا يُفَقِّهْه في الدينِ

"Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, niscaya Allah akan jadikan ia faham dalam agama." (Muttafaqun 'alaihi).

Takhrij singkat hadits diatas. Hadits ini shahih. Dikeluarkan oleh al-Bukhari (71) dan Muslim (1037, 98).

Syaikh Sholih bin 'Abdillah Hamad Al 'Ushoimiy, lahir di Riyadh tahun 1391 H dan menetap di ibukota Kerajaan Saudi Arabia tersebut. Ulama yang dikenal sebagai ulama hadits dan musnid (memiliki banyak sanad). Disebutkan pula bahwa beliau telah belajar dari 1000 guru hingga saat ini.

Yang dimaksud memiliki banyak sanad adalah ia memiliki sanad sampai guru-guru beliau yang bisa diteruskan sampai pada penulis hadits (seperti Bukhari dan Muslim) atau memiliki sanad yang sampai pada berbagai penulis kitab. Syaikh Sholih Al 'Ushoimiy di antaranya memiliki sanad sampai pada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab pada kitab Tsalatsatul Ushul, Kitab Tauhid, Kasyfu Syubhat, Qowa'idul Arba', dan Fadhul Islam. Beliau juga memiliki sanad sampai Ibnu Taimiyah dalam kitab Al Aqidah Al Wasithiyyah dan Muqoddimah fii Ushulit Tafsir, begitu pula sanad dari kitab Manzhumah Al Qowa'id Al Fiqhiyyah dari Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As Sa'di. Sanad lainnya lagi adalah dari kitab Al Arba'in An Nawawi yang sampai pada Imam Nawawi. Dalam berbagai kitab ushul, beliau memiliki sanad kitab Al Aajurromiyah, kitab Nukhbatul Fika Ibnu Hajar, dan kitab Al Waroqot yang sampai pada penulisnya masing-masing.

Beliau pernah memberikan tips agar hidup kita ilmiah dan berkah, termasuk orang-orang sukses. Diantaranya adalah :

1). Mengikhlaskan Niat Hanya Pada Allah Ta'ala

Niat yang pertama kali di mention para ulama, karena niat adalah pondasi dari segala kesuksesan. Jika kita ingin mempunyai sikap ilmiah, maka kita harus punya niat yang ikhlas.

" ...إن تصدق الله يصدقك... " رواه النسائي ١٩٥٣

"Jika engkau jujur dengan Allah niscaya Allah akan mewujudkan keinginanmu." (HR. An Nasaa'i 1953)

Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di atas merupakan KATA KUNCI bagi setiap insan yang sedang mengejar cita.

Betapa banyak kegagalan bukan terletak pada kerja keras dan usaha, namun pada niat dan ketulusan dalam beramal dan berkarya.

Seringkali kita justru tidak jujur dengan Allah, bukan diri-Nya yang kita tuju, namun semua usaha dan perjuangan kita hanya ajang pembuktian diri atau mencari wajah dunia. Bukankah kita diminta untuk mempersembahkan hidup kita kepada-Nya?

‏﴿١٦٢﴾ قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعٰلَمِينَ

(162) "Katakanlah : sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam." (Surah Al An'am [6] : 162)

Jujurlah dan Ikhlaskan niat di setiap langkah kita! Mari kita cari ridha-Nya dengan segenap perjuangan, lalu kita saksikan kelak kebesaran Allah dalam mewujudkan mimpi-mimpi kita.

Oke deh, anggap saja teorinya kita sudah paham dan mengerti, tapi, jika pemahaman teori tersebut hanya sekedar untuk mencari pujian manusia, harta dunia, maka otomatis tanpa sadar sikap kita tidak akan ilmiah, karena yang dicari konsepnya hanya sekedar peluang keuntungan (opportunity based) bukan objectivity base.

Ruang SemangatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang