Jemput Bola

2 0 0
                                    

Part ini adalah lanjutan dari tulisan dengan judul "Membranding Diri". Dalam tulisan sebelumnya, telah kita ceritakan secara epik bagaimana sample iconic dari kisah Nabi Musa alaihis salam dimana saat itu Nabi Musa alaihis salam sedang berkhutbah dan banyak diantara yang mendengarkan khutbah beliau menangis. Ditengah tangis yang dialami Bani Israil, ada pertanyaan yang menjadi salah satu nasihat untuk kita semua. Dimana Allah ta'ala menegur Nabi Musa alaihis salam karena jawaban beliau tidak menyadarkan pada Allah ta'ala.

Nasihat yang bisa kita ambil adalah bahwa dunia ilmu itu ada adab yang harus diperhatikan, karena ilmu adalah bidang yang sangat penting dan prestisius. Maka, harus gunakan standar yang tinggi. Tidak boleh asal nyablak begitu saja. Nabi Musa alaihis salam saja ditegur padahal beliau adalah salah satu Nabi dan Rasul terbaik. Dunia ilmu itu penuh dengan keindahan maka harus dijaga marwahnya.

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam." (Muttafaq 'alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)

Imam An-Nawawi rahimahullah menyebutkan dalam Syarah Arbain, bahwa Imam Syafi'i rahimahullah mengatakan, "Jika seseorang hendak berbicara maka hendaklah dia berpikir terlebih dahulu. Jika dia merasa bahwa ucapan tersebut tidak merugikannya, silakan diucapkan. Jika dia merasa ucapan tersebut ada mudharatnya atau ia ragu, maka ditahan (jangan bicara)."

Sebagian ulama berkata, "Seandainya kalian yang membelikan kertas untuk para malaikat yang mencatat amal kalian, niscaya kalian akan lebih banyak diam daripada berbicara."

Dunia ilmu itu sampai mengajarkan kita pada pemilihan artikulasi dan diksi. Sampai sedetail itu.

Kita lanjut kisah Nabi Musa alaihis salam.

Setelah ditegur, Allah langsung mewahyukan pada Nabi Musa alaihis salam saat itu, "Sesungguhnya Aku memiliki seorang hamba yang berada di pertemuan antara dua lautan, hamba-Ku itu lebih pandai daripada kamu!"

Nabi Musa alaihis salam lalu bertanya, "Ya Rabbi, bagaimana caranya agar aku bisa bertemu dengannya?"

Inilah mental penuntut ilmu. Mikirnya bagaimana caranya untuk bertemu, duduk dimajelisnya, bukan sekedar nanya, 'Apa nama chanel youtubenya, atau gimana caranya ngundang dia ke sini.' Bukan sekedar itu. Tapi berpikir sampai ingin pergi ke sana. Inilah standar kesuksesan mereka.

Kalau ingin sukses yaa harus cari mentor dan keluarkan apa yang kita punya. Karena kesuksesan itu minoritas, elit tuh, ngga mudah. Dan orang-orang besar itu bisa sukses karena mereka melakukan sebuah perjalanan dan perjuangan. Mereka jemput bola.

Kisah lanjutannya, bukan hanya pergi gitu aja, tapi tetap dengan perbekalan.

Maka diwayukan pada Nabi Musa alaihis salam, "Bawalah ikan yang kamu masukkan ke dalam suatu tempat atau keranjang, apabila ikan itu menghilang di suatu titik atau daerah, maka di situlah kira-kira hamba-Ku itu berada!"

Tanpa Maps, tanpa GPS, tanpa alamat jelas, Nabi Musa alaihis salam langsung mempersiapkan diri untuk melakukan perjalanan. Padahal kalau dipikir-pikir, clue nya tuh ngga jelas, kapan hilangnya tuh ikan, berapa hari, berapa tahun, ngga dikasih patokan jelas, RT/W nya dimana, cuma disuruh bawa ikan, udah. Masya allah.. Kalau dipikir dengan mendalam, bisa aja kan Nabi Musa alaihis salam bertanya kritis, tapi mentalnya beliau adalah mental sami'na wa atho'na. Karena jika sudah dari akarnya, lebih baik diam, ngga banyak debat, ngga kebanyakan jawab. Seperti dalam surah Al An'am ayat 59 : "Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."

Ruang SemangatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang