Merasa Butuh

7 1 0
                                        

Dari Sahabat Abu Barzah, telah berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ

"Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba nanti pada hari kiamat, sehingga Allah akan menanyakan tentang (4 perkara) : Pertama, tentang umurnya dihabiskan untuk apa. Kedua, tentang ilmunya diamalkan atau tidak. Ketiga, Tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan ke mana dia habiskan. Keempat, tentang tubuhnya, capek atau lelahnya untuk apa." (HR Tirmidzi dan Tirmidzi berkara hasan shahih. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ad-Darimi dan lainnya dan dishahihkan oleh Syaikh Muhammad bin Nashiruddin Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah).

Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu berkata : "Semoga Allah menghadiahkan seseorang yang menegur kesalahanku."

Imam Asy Syafi'i berkata :

إذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْلِي الْحَائِطَ وَإِذَا رَأَيْت الْحُجَّةَ مَوْضُوعَةً عَلَى الطَّرِيقِ فَهِيَ قَوْلِي

"Jika terdapat hadits yang shahih, maka lemparlah pendapatku ke dinding. Jika engkau melihat hujjah diletakkan di atas jalan, maka itulah pendapatku." (Majmu' al-Fatawa 20 : 211)

Allah Azza wa Jalla berfirman :

وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ

"Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu." (Surah al-Ankabut : 43)

Para ulama tafsir menyatakan ayat ini sangat tegas menjelaskan pada kita bahwa : "Tidak ada yang bisa memahami ayat-ayat di dalam Al-Qur'an, petunjuk-petunjuk Allah didalam Al-Qur'an, khususnya didalam perumpamaan-perumpamaan, karena konteks ayat ini tentang perumpamaan, namun banyak para ulama menyatakan bukan hanya perumpamaan tapi juga ayat-ayat lain. Tidak ada yang bisa memahami petunjuk-petunjuk Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Al-Qur'an kecuali orang-orang yang ilmunya mapan, mendalam, dan kokoh." (Al-Imam Ibnu Katsir dalam Tafsirnya)

Maka, ini keutamaan yang sangat prestisius dan ini merupakan cambuk bagi kita yang awam. Kenapa? Karena jika Al-Qur'an itu adalah hidayah, Al-Qur'an itu obat bagi virus-virus dihati kita, Al-Qur'an itu rahmah dan kasih sayang Allah, sedangkan kita tidak memahami dengan benar ayat-ayatNya, tidak mengerti kandungannya, lantas apa yang mesti kita harapkan??

Allah Azza wa Jalla berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Surah Yunus : 57)

Ruang SemangatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang