Mana Racun, Mana Susu

17 0 0
                                    

Ada sebuah hal yang harus diingat oleh para penuntut ilmu : "Semakin sebuah hal mudah disentuh dan dibicarakan, maka semakin rendah. Namun, jika semakin sebuah hal tidak mudah dibicarakan, maka nilainya semakin mahal." Dan hal itu adalah ilmu (ilmu agama). Karena ilmu agama bukanlah ilmu yang semua orang bisa generalisir, semua orang bisa berbicara. Hanya orang-orang yang komprehensif, hanya orang-orang yang punya spesialisasi ilmu agama. Agar marwah dari sebuah ilmu agama dan atau para ahli ilmunya sendiri tidak hilang atau jatuh.

Allah Ta'ala berfirman :
أمن هو قانت آناء الليل ساجدا وقائما يحذر الآخرة ويرجو رحمة ربه قل هل يستوي الذين يعلمون والذين لا يعلمون إنما يتذكر أولو الألباب

"(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah : 'Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?' Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran." (Surah Az-Zumar : 9)

Maka, dalam menuntut ilmu agama lalu menyampaikannya itu bukan suatu hal yang mudah. Karena kita sedang bersanding dengan malaikat. Dengan manusia saja kita kesulitan, apalagi dengan malaikat?!

Al-Imam Ath-Thobari dalam kitab tafsirnya, Imam Ibnu 'Asyur didalam kitab At-Tahrir wat Tanwir : "Setidaknya ada enam perbedaan Induk antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu."

3 Diantara perkara yang membedakan antara orang yang berilmu (orang yang mengetahui) dan orang yang tidak berilmu (tidak mengetahui) adalah :

1). Orang yang berilmu mengetahui petunjuk-petunjuk untuk sampai ke tujuannya.

Sudah kita tahu, bahwa tujuan dari seorang penuntut ilmu adalah surga.

Dalam hadits dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu , ia menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

"Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan pintaskan jalannya menuju surga." (HR. Muslim, No. 2699)

Makna Allah akan pintaskan jalan menuju surga, ada empat makna arus oleh Ibnu Rajab Al-Hambali diantaranya :

Pertama : Dengan menempuh jalan mencari ilmu, Allah akan memudahkannya masuk surga.

Kedua : Menuntut ilmu adalah karena seseorang mendapatkan hidayah. Hidayah inilah yang mengantarkan seseorang pada surga.

Ketiga : Menuntut suatu ilmu akan mengantarkan pada ilmu lainnya dengan ilmu tersebut akan mengantarkan pada surga.

Seperti kata sebagian ulama kala suatu ilmu diamalkan,

مَنْ عَمِلَ بِمَا عَلِمَ أَوْرَثَهُ اللهُ عِلْمَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

"Siapa yang mengamalkan suatu ilmu yang telah ia ilmui, maka Allah akan mewarisinya ilmu yang tidak ia ketahui."

Ruang SemangatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang