Krisis Keteladanan

22 1 0
                                    

Ada sebuah pernyataan dari Para ulama : "Salah satu krisis yang melanda umat ini adalah krisis keteladanan".

Sa'id bin Musayyib berkata : "Tidak ada cobaan yang paling menakutkan bagiku melebihi Wanita". Beliau mengatakan demikian di usia beliau yang memasuki 84 tahun sedangkan mata kanan beliau buta dan mata kiri beliau rabun. Muridnya berkata : "Wahai syaikh bagaimana mungkin antum dapat berkeinginan dengan wanita, sedangkan wanita melihatmu pun enggan, tak berkeinginan".

Sa'id bin Musayyib pun pernah berkata : "Sesungguhnya pada diri saya, saya lebih rendah dari seekor lalat di sisi Allah".

Ingat fungsi ilmu itu membuat diri kita kerdil, semakin merendah, bukan sombong atau ingin tampil. Seperti apa yang ditunjukkan oleh sikap Sa'id bin Musayyib. Namun, krisis keteladanan ini mulai luntur dari kancah para penuntut ilmu.

Sa'id bin Musayyib pernah berkata pula : "Cukuplah pertolongan Allah bagi seorang mukmin, ketika dia melihat dihadapanya ada musuhnya bermaksiat pada Allah."

Ini mengindikasikan, jikalau orientasi dunia kita lepas, maka kita akan emosi.

Semua jika seorang parameternya adalah dunia maka ia akan mudah kalah, sebab ia telah bermaksiat kepada Allah. Sedangkan orang yang tidak bermaksiat pada Allah maka sejatinya dia menang. Selama orientasinya bukan dunia, mainstreamnya bukan manusia, out of the box. Bukankah tujuan kita di dunia adalah seperti yang Allah firmankan dalam Surah Adz Dzariyat ayat 56 yakni sebagai hamba yang beribadah pada Allah?!

'Ubaidillah bin Abdillah bin 'Utbah bin Mas'ud

Beliau merupakan salah satu dari 7 fuqoha legendaris selain Sa'id bin Musayyib. Beliau memiliki murid yang bernama Umar bin Abdul Aziz.

Umar bin Abdul Aziz mengisahkan : "Jika aku bisa duduk dengan Ubaidillah bin Abdillah bin Utbah, maka aku lebih suka daripada dunia dan seisinya".

Imam Az-Zuhri berkata : "Sebelum aku bertemu dengan Ubaidillah bin Abdillah bin Utbah, aku merasa amalanku sempurna. Namun, ketika aku bertemu dengan beliau, maka aku merasa amalanku tidak ada apa-apanya".

Sungguh jika kita mendengar pernyataan dari Imam Az-Zuhri ini, begitu hebat keteladanan yang bisa kita ambil dan amalkan.

Dimana Sufyan Ats Tsauri pernah berkata : "Kalau kita harus punya musuh, maka kalau bisa musuh kita orang sholih". (Abu Nu'aim dalam Kitab Hilyatul 'Auliya)

Bukan berarti seseorang harus mencari musuh, namun jika dimajaskan "kita harus memiliki musuh", tentu pilihlah orang-orang sholih sebagai musuh kita.

Sebagai musuh keteladanan kita. S

ebab, ia lebih baik dibandingkan teman yang fasik.

Dan orang yang menjadi musuh kita adalah orang yang ditakdirkan menjadi masalah dalam diri kita. Masalah yang apakah dengannya kita menjadi sabar atau tidak atas ujian masalah tersebut. Seperti yang Allah gambarkan dalam Surah Al Furqan ayat 20. Karena inti dunia adalah tempat ujian. Sedangkan inti surga adalah reward.

Urwah bin Az Zubair bin Al Awwam

Beliau merupakan salah satu tokoh legendaris fiqh pula. Beliau sangat dermawan.

Begitu dermawanya beliau, sampai suatu hari ketika kebun beliau panen, orang-orang diizinkan operasi plastik atau diizinkan masuk dan menikmati hasil semua panenannya di hari itu juga.

Ruang SemangatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang