“ini hanya satu bagian
dari sesuatu yang sudah dilalui.”————————————————
"JAEM!"
Jeno membuka pintu kamar yang ditempati Jaemin dengan kasar.
Renjun mendelik pada Jeno yang berteriak dan menyuruhnya diam.
"Mark di mana?" tanya Haechan pada Jeno.
"Di bawah," sahut Jeno singkat lalu ia segera mendekati kasur Jaemin dan duduk di atasnya bersama yang lainnya.
Yangyang berada di kamar sebelah, mereka tidak mengobati Yangyang karena anak itu tidak memiliki luka, ia akan mendapatkan penyembuhannya nanti.
"Aku rasa benturan di kepalanya tidak terlalu keras, dia tidak akan amnesia," ujar Renjun.
"Tentu. Anak tangguh sepertinya tidak akan mudah kalah dengan rasa sakit seperti itu," ucap Haechan sambil mengelus rambut Jaemin dengan bangga.
Renjun dan Haechan sudah selesai mengobati luka-luka Jaemin, lukanya lumayan parah. Berkat Jaemin yang merangkak seperti bayi di atas pecahan kaca, membuat tangan kanan dan kirinya lecet sepenuhnya.
"Ah iya, ia memiliki lebam di kakinya tetapi tidak ada darah, mungkin tadi tertimpa bangunan atau sesuatu," ucap Renjun lagi.
"Tapi Jaemin masih bisa berjalan kan?" tanya Jeno dengan nada khawatir.
Renjun tertawa kecil, "pikirmu Jaemin selemah itu sehingga tiba-tiba lumpuh hanya karena lebam?"
"Apa kita tidak perlu membawanya ke rumah sakit? Keadaannya sangat parah dan bisa saja sesuatu terjadi pada tubuhnya, kau pernah berpikir makanan apa yang mereka berikan padanya selama ini? Bisa saja makanan itu beracun dan kita tidak tahu maka dari itu lebih baik—"
"Kenapa kau berisik sekali, Jeno? Kau pikir rumah sakit seaman itu? Jika aman, maka sudah dari tadi kita membawa Yangyang ke rumah sakit. Untuk korban penculikan yang bahkan kita tidak tahu siapa dalang sebenarnya, itu adalah tindakan yang berbahaya. Aku tahu kau khawatir dengannya, aku dan Renjun juga sama, tapi jangan sampai rasa khawatir membuatmu menjadi bodoh dan gegabah, ingat itu Lee Jeno."
Jeno terdiam mendengar ucapan Haechan.
Sementara di ruang tengah, Chenle sedang sibuk menenangkan Jisung yang histeris setelah membawa Jaemin menuju kamar.
Jisung tentu saja terkejut melihat kondisi Jaemin yang penuh dengan darah, karna tadi Jaemin sempat muntah darah maka terdapat sisa noda merah yang kental itu di mulut hingga dagunya.
Tadi ia berteriak dan menangis sambil memanggil nama Jaemin dan menyuruhnya bangun. Chenle terpaksa menariknya ke luar dari kamar dan menenangkannya, sekarang tampaknya ia sudah lebih baik.
Pintu unit mereka tiba-tiba terbuka dan menampilkan Mark yang masuk bersama Lucas yang mengekor di belakangnya.
"Sebelum masuk tolong pastikan topengmu sudah kau buka karena rumah kami tidak menerima orang yang memiliki banyak wajah sepertimu, brengsek." ujar Chenle sambil menatap Lucas dengan tidak santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neo on Black | NCT ✓
ActionTentang perjuangan tanpa batas membela kebaikan dengan dalih kejahatan. Tentang solidaritas yang lebih dari sekedar formalitas. Dan tentang fakta bahwa kehilangan seorang pedoman lebih menyakitkan dibanding sakitnya tembakan peluru. Saat ini akhirny...