「 tiga puluh enam , trente six 」

868 140 6
                                    

"Sekarang waktu berlalu.
Kau masih sangat muda, tapi kau sangat hebat. Sisi lain dirimu itu memberiku kekuatan."

----------------

Haechan sedang duduk bersama Jisung di sofa ruang tengah, di pangkuannya terdapat setumpuk kertas yang sempat ia curi.

Haechan merengut kesal membolak-balikan halaman kertas itu, percuma saja ia mencuri karena ia tidak bisa membaca isinya, itu menggunakan bahasa Perancis.

Hingga matanya menatap sebuah denah yang Haechan tidak tahu mengenai tempat itu.

Siège Principal.

"Ini apasih?"

Jisung mengikuti arah pandangan Haechan.

"Denah ruangan apa ini, Hyung?" tanya Jisung.

"Entah."

Srett

Haechan menyobek lembar itu.

"Mungkin kita akan memerlukan ini suatu saat," ucap Haechan lalu Jisung mengangguk.

Jisung mengambil salah satu map berwarna biru muda, itu menarik perhatian Jisung.

Nouveau Rêve.

Ia mulai membuka map dan terkejut melihat ada foto Mark di lembar paling awal beserta dengan profilnya tetapi menggunakan bahasa Perancis.

"Apa bos mereka adalah orang Perancis, Hyung? Bahkan profil Mark Hyung pun menggunakan bahasa asing itu. Oh bahkan ada Renjun Hyung, astaga, ini profil kita semua!"

"Daebak! Aku tidak menyangka aku memiliki penggemar!"

Jisung menatap Haechan dengan pandangan heran. Bisa-bisanya dia memikirkan penggemar?

Suara pintu yang terbuka mengalihkan pandangan mereka. Itu adalah Mark, Renjun, dan Chenle yang baru tiba.

"Jisung kau tidak perlu berangkat sekolah nanti," ujar Renjun yang berjalan menuju ruang tengah.

Jisung berbinar, "kau serius, Hyung?"

Renjun mengangguk. "Jeno di mana?" tanyanya.

"Sedang mandi. Tapi kenapa aku tidak usah pergi ke sekolah?" tanya Jisung dengan penasaran.

"Karena aku dan Jeno akan menyusup ke sekolahmu."

"Kenapa? Apa maksudmu menyusup?" Jisung memang selalu banyak tanya.

"Aku ingin mencari tahu tentang markas mereka yang ada di basement. Sudah, jangan banyak tanya, aku lelah."

Jisung menggembungkan kedua pipinya, padahal ia masih ingin bertanya lebih banyak, tapi daripada Hyungnya mengamuk lebih baik diam saja.

Chenle yang tadi langsung masuk ke kamar untuk mengganti baju pun sekarang sudah rebahan di sofa sambil mengganti saluran televisi di hadapannya.

Neo on Black | NCT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang