chapter sebelumnya :
"Namanya adalah Shotaro. Dia baru saja pindah ke Korea jadi mungkin masih kesusahan dalam mengemudi. Jadi maafkan lah dia, dia akan mengobati lukamu, iya 'kan Taro?" ujar Jaemin.
Shotaro mengangguk semangat.
"Ya sudah aku maafkan, tolong obati lukaku."
"Namamu siapa?" tanya Shotaro.
"Sungchan."
Pada siang yang sama tetapi berbeda lokasi, Jeno dan Chenle sedang berkutat di depan layar menyebalkan.Hari ini mereka berdua tidak berangkat ke sekolah sesuai dengan janji Mark kemarin malam.
Tapi ternyata mereka malah diberi tugas lain oleh Mark.
Mereka memang berhasil memasang alat penyadap tetapi sangat susah untuk melacak lokasinya.
Lokasi mobil itu tiba-tiba terhenti di sebuah mini market dekat sekolah Chenle. Mereka kehilangan jejak.
"Aku rasa dia sudah mengetahui bahwa ada alat yang menyadap mereka," ujar Jeno.
Brak!
Chenle membanting laptop mahalnya ke meja lalu mengacak rambutnya frustasi.
"KENAPAAA SANGAT SUSAH?! RASANYA AKU MAU MARAH SAJA."
"Tapi itu kau sudah marah, Zhong." balas Jeno.
"Jangan-jangan Jaemin hyung yang memberitahu hal ini pada Jackson?!" ujar Chenle.
"Jangan berbicara omong kosong."
"Omong kosong apa? Itu masuk akal 'kan?"
Jeno mengabaikan ucapan Chenle dan lebih memilih untuk kembali mengotak-atik layar di depannya.
"Apa kau pernah berpikir bahwa sekolahmu ada basement nya?" tanya Jeno tiba-tiba.
"Aku rasa tidak."
"Ada dua kemungkinan. Satu, bisa saja dia sudah mengetahui dari awal kalau mobilnya disadap dan dengan sengaja pergi menuju mini market itu dan melepas alat sadapan agar kita terkecoh. Dua, mereka memang akan pergi ke arah itu dan baru menyadari di pertengahan jalan kalau mobilnya kita sadap, arah yang aku maksud adalah jalan menuju sekolahmu," jelas Jeno.
"Maksudmu markas mereka ada di basement sekolahku?"
Jeno mengangguk, "kau tidak ingat sekolahmu itu pada malam hari selalu saja ada mobil yang terparkir, seperti Mr. Kim dulu?"
"Ah, iya. Aku ingat."
"Menurutmu bagaimana?"
"Apa kita perlu melakukan penyelidikan di sana?" tanya Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neo on Black | NCT ✓
ActionTentang perjuangan tanpa batas membela kebaikan dengan dalih kejahatan. Tentang solidaritas yang lebih dari sekedar formalitas. Dan tentang fakta bahwa kehilangan seorang pedoman lebih menyakitkan dibanding sakitnya tembakan peluru. Saat ini akhirny...