chapter sebelumnya :Hendery membayar taksi kemudian mereka segera turun. Hendery menuntun Yangyang untuk berjalan masuk mencari Kun dan Taeyong yang saat ini berada di dalam unit baru mereka.
Yangyang segera mengirim pesan suara kepada Lucas dan Xiaojun yang berada di hotel.
"Hai, ge! Aku sekarang berada di apartemen baru, yup! Calon dorm baru kita, kau penasaran kan? HAHAHAHA."
Yangyang segera mengirim pesan suara tersebut tanpa mengetahui jika Lucas dan Xiaojun sedang membaca surat teror yang baru saja mereka terima.
Jam sudah menunjukan waktu pulang sekolah. Jeno, Haechan, dan Jaemin berjalan beriringan melewati lorong demi lorong yang dipadati oleh siswa.
Jam pulang sekolah adalah yang paling dinanti oleh sebagian besar pelajar setelah berjam-jam menghabiskan waktu untuk menyerap ilmu.
Haechan berjalan dengan tergesa-gesa, ia tidak sabar sekali untuk menghajar Mark dengan tas ranselnya.
Pemuda itu bahkan hendak meninggalkan kedua temannya jika Jeno tidak mencegat lengannya.
"Ada apa denganmu? Bersabar lah sedikit, koridor memang ramai jangan sampai kau malah merusuh di sini," tegur Jeno.
Jeno dengan aura kepemimpinannya adalah perpaduan yang pas.
"Oh aku mengerti, Jen, dia itu sedang merindukan Mark hyung!" celetuk Jaemin sambil terkekeh.
"PERHATIKAN MULUTMU, NANA!"
"Kenapa marah? Oh atau kau merindukan Renjun? Jadi lebih pilih Mark atau Renjun?" mulut Jaemin semakin gencar meledek Haechan.
Haechan sudah melepas ranselnya dari punggung dan bersiap memukul Jaemin. Pemuda manis bermarga Na itu sudah mengambil ancang-ancang melindungi diri. Tapi sebelum perang dunia pecah, Jeno segera menghentikan bom atom yang hampir meledak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neo on Black | NCT ✓
ActionTentang perjuangan tanpa batas membela kebaikan dengan dalih kejahatan. Tentang solidaritas yang lebih dari sekedar formalitas. Dan tentang fakta bahwa kehilangan seorang pedoman lebih menyakitkan dibanding sakitnya tembakan peluru. Saat ini akhirny...