「 empat , quatre 」

1.8K 283 45
                                    


Tolong bersihkan dorm, hyung ada urusan penting, mungkin nanti malam baru bisa pulang.
akan hyung bawakan daging sapi untuk kalian.
see you and miss you boys!

with love,
Mark hyung.


Renjun menghela nafas melihat notes yang ditinggalkan oleh Mark di meja dapur. Haechan spontan meremas kertas sialan peninggalan hyung nya, rasa kesalnya sudah di ubun-ubun.

Jaemin dan Jeno masih mematung tidak percaya, mereka pikir Mark sudah membersihkan dorm mereka yang penuh debu dan usang karena ditinggal seminggu. Sungguh realita tak seindah ekspetasi.

Jika tidak ingat Mark lebih tua, Renjun mungkin akan melontarkan umpatan kepada Mark. Mentang-mentang sudah tua, senioritas sembarangan.

"Mark tua kurang ajar sekali dia!" Haechan sudah mulai memaki Mark.

Padahal ia berharap saat mereka sampai di dorm, sudah ada Mark yang menyambut mereka dengan hangat. Saling melepas rindu dan berbagi cerita. Haechan berencana mengadukan Jaemin yang curang saat bermain gawi bawi bo yang membuat dirinya duduk di jok belakang bersama Jeno.

Sekali lagi, ekspetasi tak seindah realita. Hidup itu kejam. Haechan kesal sekali.

"Jangan terus mengeluh, semakin cepat semakin baik. Keluarkan isi koper kalian, setelah itu kita bagi tugas," ucap Renjun.

Jaemin dan Jeno berjalan menuju kamar mereka, mengeluarkan isinya dan menata di tempat yang seharusnya. Sebagian besar koper mereka hanya berisi pakaian, berbeda dengan Haechan.

Haechan memilih untuk mengeluarkan bahan makanannya terlebih dahulu dan menyimpannya di dapur, setelah itu baru ia menuju kamarnya bersama Renjun.

"Kau tidak membawa koper?" tanya Haechan saat melihat Renjun merebahkan dirinya di atas kasur.

"Tidak, untuk apa? pakaianku sebagian sudah berada disini, dan untuk makanan sudah ada yang membawanya kan? lagi pula jika kurang bisa beli lagi,"

Haechan membuka mulutnya, tidak percaya dengan apa yang dikatakan Renjun. Kenapa anak ini hidupnya sangat simple?

Setelah selesai dengan urusan perkoperan, mereka berkumpul di ruang tengah untuk berdiskusi masalah pembersihan.

Setelah berpisah dengan ketiga temannya di bandara, Mark bergegas menuju sebuah gedung pencakar langit yang memproduksi berbagai produk kebutuhan hidup mulai dari peralatan dapur hingga kebutuhan ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berpisah dengan ketiga temannya di bandara, Mark bergegas menuju sebuah gedung pencakar langit yang memproduksi berbagai produk kebutuhan hidup mulai dari peralatan dapur hingga kebutuhan ranjang.

Neo on Black | NCT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang