「 tiga puluh empat , trente quatre 」

850 148 16
                                    

tetapi aku tak ingin ini terdengar seperti kita akan pergi.”

—————————————————

Masih ada satu orang yang mereka basmi dan itu diduga terletak di lantai tiga— tempat di mana Taeyong berada seorang diri tanpa senjata.

Mark menyuruh Haechan membawa tumpukan dokumen itu menuju mobil untuk diamankan.

Dengan segera Haechan berlari sekuat tenaga menuju mobil yang terparkir lumayan jauh.

Sementara Mark dan Jisung bergegas menuju lantai tiga dan membiarkan Chenle menuntaskan pekerjaannya sendiri di lantai paling bawah.

"Renjun! Kun ge! Nanti jika kalian sudah selesai, tolong segera temui Chenle, ia sedang sendirian di basement, aku dan Jisung harus menemui Hyung dulu!" ujar Mark saat melewati Renjun dan Kun.

Mark dan Jisung berlarian menaiki anak tangga lalu menyusuri lorong yang nyaris tidak ada penerangan, membuat kesan horor.

Di dalam sebuah ruangan di lantai tiga, Taeyong sedang duduk di sebuah kursi sambil menyandarkan kepalanya di atas meja, ia menatap seseorang yang tertidur pulas di depannya.

"Jika bosmu mengetahui ini, ia pasti akan memecatmu saat itu juga," ujar Taeyong sambil terkekeh.

"Atau justru memenggal kepalamu?" Taeyong melanjutkan ucapannya.

"Omong-omong dengan siapa dirimu bekerja?"

Hening. Tentu saja tidak ada jawaban, karena pemuda di hadapan Taeyong itu sedang tertidur.

"Hyung!"

Taeyong tersentak kala mendengar teriakan seseorang yang ia kenal.

"Taeyong Hyung! Kau di mana?!"

Taeyong rasanya malas sekali untuk bangkit dari duduknya. Jadi ia memilih untuk membiarkan anak itu berteriak-teriak saja.

"HYUNG!"

BRAK!

"Oh astaga! Apa yang—"

"Sshh!" Taeyong memberi aba-aba pada Mark untuk menutup mulut dan menunjuk kepada seorang pemuda yang tertidur di depannya.

"Apa yang kau lakukan?!" desis Mark menatap tidak percaya pada Taeyong.

Pikirannya tadi sudah melayang ke mana-mana saat mengingat Taeyong sendirian dan tanpa senjata. Terlebih lagi tidak ada sahutan saat ia memanggil.

Dan sekarang apa yang ia lihat? Taeyong duduk manis sambil menatap seseorang yang tertidur? Yang benar saja!

"Jangan ribut. Hargai orang yang sedang tidur dengan nyenyak," ujar Taeyong.

Jisung mengerjapkan matanya melihat tingkah Taeyong.

Taeyong adalah pemimpin dari seluruh pemimpin dan pusat dari semua pusat di Neo Clan. Dan sebagai seorang pemimpin utama, Taeyong selalu menampilkan sisi gelap, berhati dingin, tegas, dan segala sifat pemimpin yang dimilikinya.

Neo on Black | NCT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang