「 tiga puluh , trente 」

867 144 14
                                    

“ini hanya satu bagian
dari sesuatu yang sudah dilalui.

aku tahu ini akan menjadi memori,
bukan kenang-kenangan.”

———————————————

Jaemin terjaga semalaman, ia sama sekali tidak bisa tidur karena merasa gelisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin terjaga semalaman, ia sama sekali tidak bisa tidur karena merasa gelisah. Selain itu dia juga masih syok dan takut.

Setelah ia mengetahui hal itu, ia langsung menghubungi Mark untuk membantunya menyusun rencana cadangan. Kamera keramat itu pun sudah ia buang di atap kemarin.

Hingga matahari akhirnya sudah terbit. Jam di dinding menunjukkan pukul 8. Udara terasa lebih dingin dari kemarin dan akan menjadi lebih dingin dari hari ke hari.

Ia memiliki janji temu dengan Mark hari ini. Mau tidak mau ia harus ke luar dari hotel ini menggunakan coat yang menurutnya adalah barang kesialan.

Ingatkan Jaemin untuk membeli yang baru setelah ini.

Setelah selesai mandi menggunakan air hangat, ia segera mengenakan pakaian.

Ia membuka tas yang dibawanya dan mengambil sebuah kotak serbaguna yang syukurnya ia bawa.

Kotak itu berisi barang-barang tidak biasa.

Ia mengambil sebuah barang yang mirip seperti jarum suntikan. Lalu menyuntikkan alat itu ke arah pergelangan tangannya dan membiarkan sesuatu mengalir melalui nadinya.

Itu adalah barang yang sangat jarang mereka gunakan.

Itu adalah alat penyadap yang tertanam di dalam tubuh. Digunakan hanya saat-saat genting. Dan Jaemin rasa ini genting.

Alat itu sudah terhubung dengan komputer yang berada di dorm mereka.

Setelah itu Jaemin mengambil kotak yang lebih kecil dan berisi lensa kontak transparan. Itu bukan lensa kontak biasa, ya, teman-teman.

Itu adalah lensa yang terhubung dengan komputer di dorm. Setiap hal yang Jaemin lihat maka akan dapat direkam oleh sistem, tentu yang dapat melihatnya hanya mereka yang memiliki akses.

Tidak lupa ia memasang microphone mini dan ia selipkan di antara rambutnya.

Setelah siap ia segera mengambil ponselnya dan memakai coat. Ia tidak akan membawa tas karena akan terasa lebih menyusahkan, lagipula ia hanya akan bertemu sebentar saja dengan Mark.

Jaemin berjalan menyusuri lorong sambil bersenandung kecil menyanyikan lagu favoritnya.

Saat sudah sampai di lobi ia hendak mencari sebuah taksi yang menganggur dan meminta untuk diisi.

Sepertinya kali ini Jaemin sedang tidak waspada dan hilang fokus karena tidak tidur semalaman hingga tidak menyadari bahaya yang mengintainya.

seseorang yang memakai pakaian putih datang dari arah timur lalu ada satu pria lagi yang berpakaian sama datang dari arah barat. Mereka berbaur dengan orang lain hingga Jaemin tidak menyadari.

Neo on Black | NCT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang