「 empat puluh dua , quarante-deux 」

1K 167 21
                                    

Delapan belas pemuda sudah menyelesaikan sarapan mereka sejak tadi.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi.

Sesuai dengan rencana bahwa mereka akan mengadakan rapat setelah sarapan. Dan di sinilah mereka semua.

Mengenai masalah kemarin malam, Doyoung sudah meminta maaf pada Haechan dan pemuda kelahiran 1996 itu membuatkan Haechan sarapan spesial sambil terus memeluknya saat Haechan makan— ungkapan perdamaian.

Dan tentunya Haechan sudah meminta maaf pada Taeyong dan Doyoung.

Tapi masih ada satu masalah lain. Jeno dan Jaemin yang kembali berseteru.

Kedua anak itu saling mendiami dan saling mendelik jika mata mereka bertatapan dengan satu sama lain.

Jaemin kesal dengan Jeno yang saat tidur tidak bisa tenang. Jeno masih kesal dengan Jaemin karena anak itu sengaja membalas dendam.

Untuk saat ini pun mereka duduk berjauhan.

"Untuk Haechan dan Chenle apa aku bisa meminta jika Yangyang sudah harus sembuh 100% hari ini?" tanya Taeyong yang sedang memimpin rapat.

Haechan dan Chenle kompak mengangguk.

"Bisa. Tapi tidak bisa saat ini, mungkin nanti sore bisa mencapai angka 100. Dan bagaimana dengan Lucas ge?" ujar Chenle.

"Tidak masalah yang penting hari ini. Untuk Lucas tidak usah dipaksakan jika tidak bisa disembuhkan hari ini, aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya," jawab Taeyong.

Haechan dan Chenle mengangguk.

"Mari kita bahas rencana selanjutnya. Aku sempat menyusun rencana dengan Taeil hyung tadi karena tidak bisa tidur, jadi kami memutuskan untuk menggabung tim. Kalian tidak akan bekerja sebagai Neo Zone, Neo Moon, maupun Neo Dream. Kalian akan bekerja sama sesuai kemampuan diri kalian. Paham?"

Seisi ruangan mengangguk paham.

"Apakah di sana ada landasan helikopter, Jaemin?" tanya Taeyong pada Jaemin karena anak itu pernah menginap di hotel yang Jaehyun sebut kemarin.

"Tidak ada karena di atas sana tampak seperti taman walau tidak berisi tumbuhan tapi sepertinya itu digunakan untuk pengunjung jika ingin chilling," sahut Jaemin.

Taeyong tampak berpikir.

"Jika ingin menggunakan helikopter, aku rasa masih bisa. Kita gunakan tangga tali jika ingin turun dari helikopter," Mark memberikan saran.

Taeil menjentikkan jarinya— tanda setuju dengan saran Mark.

"Aku setuju."

"Lalu di mana helikopter itu akan terparkir jika sudah menurunkan penumpang?" tanya Doyoung.

"Di gedung samping hotel dan di gedung apartemen Jackson terdapat landasan helikopter," sahut Jaemin.

"Iya, parkir di apartemen Jackson saja. Lift di rooftop langsung terhubung dengan lantai 1 jadi kau bisa langsung turun dengan lift itu," ujar Chenle.

"Bagaimana bisa kau tahu?" tanya Hendery.

"Aku pernah berjalan-jalan ke sana," jawab Chenle sekenanya.

"Baiklah. Untuk pembagiannya kita bahas nanti. Jadi rencananya adalah kita menyerang dari atas dan bawah karena kita tidak tahu di lantai berapa si pengkhianat itu berada, kita akan menyusuri setiap lantai, memang membutuhkan waktu lama maka dari itu kita harus bergerak dengan gesit. Bagaimana menurut kalian mengenai rencana dasarnya?"

"Aku setuju. Tapi aku ingin menambahkan saran, seperti yang kalian tahu bahwa terdapat sedikit masalah pada kaki Jaemin dan juga aku rasa kekuatan Yangyang belum bisa pulih sepenuhnya besok, aku berpikir untuk menaruh mereka berdua di belakang. Jadi yang menyerang dari bawah merupakan garda terdepan yang akan membuka jalan untuk mereka berdua dan mereka tidak perlu mengeluarkan tenaga yang banyak saat di arena," usul Mark.

Neo on Black | NCT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang