「 dua puluh lima , vingt cinq 」

881 148 8
                                    


chapter sebelumnya :

"Iya, kau benar Jackson adalah orang yang tepat untuk diajak berbincang seperti itu, tapi kau harus tetap waspada jangan sampai kau malah menjadi target selanjutnya." celetuk Johnny.

"Target selanjutnya?" kali ini Jisung berbicara.

"Don't take it seriously, Jisung. Aku hanya memperingati Jaemin agar waspada karena bagaimana pun juga Jackson masuk ke dalam daftar suspect."

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore di Seoul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore di Seoul. Jaehyun dan Mark masih berkutat di depan layar yang menampilkan puluhan CCTV yang pernah mereka retas sebelumnya.

Sementara Haechan, Jaemin, dan Jisung sedang berdiskusi daring bersama kawan mereka di Beijing. Ke mana perginya Jungwoo? Ia sedang ke kafetaria untuk membelikan makanan teman-temannya.

Haechan yang memang tidak bisa diam memilih untuk menghampiri Jaehyun dan Mark yang hanya berjarak beberapa langkah saja, mereka sedang berada di ruangan milik Jaehyun.

"Hyung, apa kita tidak perlu meretas seluruh CCTV di Seoul saja? Aku rasa kita tidak bisa hanya mengandalkan CCTV di sini saja," ujar Haechan.

Tidak ada jawaban dari Jaehyun dan Mark. Mereka sedang fokus tapi diam-diam juga memikirkan ucapan Haechan.

"Apa ini benar ada hubungannya dengan kasus Mr. Kim?" tanya Haechan lagi.

"Diamlah, Haechan. Aku sedang konsentrasi," jawab Mark kesal.

"Aku hanya bertanya."

Haechan kemudian kembali ke tempat duduknya semula dengan perasaan kesal.

"Kau tahu pekerjaan ini sangat melelahkan dibanding harus bermain kejar-kejaran bersama para penjahat dan bertaruh hidup atau mati, mataku rasanya akan lepas sebentar lagi karena terlalu lama menatap layar sialan itu," oceh Chenle di seberang negri.

"Terlalu banyak omong, jadi apa saja yang kau dapatkan selama berjam-jam diam di depan layar tersebut, Tuan Muda Zhong?" tanya Jisung.

"Nothing," jawab Chenle enteng.

"Ya! Ada baiknya kau kirimkan saja rekaman CCTV ke aku, akan aku bantu mengecek, jujur saja Zhong aku tidak percaya denganmu," kali ini Haechan yang berbicara.

Neo on Black | NCT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang