Saat Allegra Martinez yang bekerja sebagai wanita panggilan bertemu Oliver dan Olivia, ia tak menyangka akan menerima banyak kejutan. Termasuk kejutan yang muncul dalam bentuk lelaki sopan, matang dan ternyata ayah dari kedua anak itu.
Owen Hardy te...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Karena aku tidak tau hubunganapa yang kita milikisaatini. Aku tidakbisalangsungpindahbegitusaja."
Kalimat yang diucapkan Allegra terus terngiang ngiang di dalam kepalaku meski sudah lewat berjam jam sejak ia mengatakannya. Sepulang dari acara jalan jalan kami, aku mengantarnya pulang dulu, lalu aku dan anak anak pulang.
Setelah selesai membantu Oliver membersihkan diri dan tidur aku kembali lagi ke bawah, duduk di ruang tengah sambil mencari link berita tentang Sebastian.
"Aku pikir kau akan ke tempat Allegra setelah ini" Ucap ibuku sambil melipat lap di meja dapur dan mematikan lampunya.
Aku meletakkan ponselku di meja dan menatap ibuku, aku sungguh tidak berselera membaca artikel itu. "Tidak Mama, aku sedang memikirkan sesuatu"
Ibuku hanya menembakkan tatapan dengan kening berkerut dan mencuci tangannya. Ibuku tipe orang tua yang sedikit bertanya, tetapi banyak mengobservasi. Ia hanya akan bertanya jika aku mengajukan pertanyaan lebih dulu. Ia lalu berjalan ke sofa dan duduk di sampingku.
"Aku suka Allegra, aku menyukainya sejak pertama kami bertemu di taman. Ia Cantik, ia perhatian dan cucu cucuku suka padanya"
Aku menghela nafas, "Mama serius mau membahas ini?"
"Apa? Aku hanya mengutarakan pendapatku. Aku tau kau membutuhkannya" ujarnya ringan sambil melirikku.
Aku mendenguskan tawa, mencoba mematahkan teorinya dengan ejekan tawaku. Lalu tersadar, aku memang butuh pendapatnya.
"Owen, aku tak akan hidup selamanya-"
"Mama, ayolah..."
"Owen William Hardy, bisa kah kau membiarkan wanita tua ini menyelesaikan kalimatnya?"
Hanya ada satu arti saat ia memanggilku dengan nama lengkap, aku harus menuruti apa yang ia inginkan. Aku tersenyum padanya dan mempersilakan ibuku bicara dengan mengangkat tanganku.
Ia memulai kalimatnya dengan tarikan nafas, "Aku tau kau takut suatu hari nanti Allegra meninggalkanmu-"
"Yeah, sekarang mama mengerti kan?" Potongku cepat, "Umurnya mungkin belum 25 tahun, ia masih sangat muda. Aku tidak mau merenggut masa mudanya atau merepotkannya, hanya untuk melihatnya meninggalkanku 10 tahun kemudian-"
"Seperti yang Rachel lakukan?" potong ibuku langsung dan membuatku terdiam, aku menjawab dengan anggukan dan helaan nafas.
"Aku tidak menyangka aku akan sepeduli ini pada Allegra", ditambah lagi dengan urusan Sebastian yang membuatku semakin khawatir meninggalkannya sendirian dirumahnya.
"Owen... Lima, sepuluh atau mungkin dua puluh tahun lagi kau akan bertemu gadis lain yang sayang pada anak anakmu dan kau akan tetap takut seperti ini." Ibuku meletakkan tangannya di pipiku, "Tapi kau akan terus teringat pada Allegra karena kau tidak berusaha lebih keras untung bersama..."