- 27 -

550 72 8
                                    

Pukul 3 sore bel kelas Oliver berbunyi, aku dan beberapa orang tua lain langsung bersiap menyambut anak anak yang akan keluar kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 3 sore bel kelas Oliver berbunyi, aku dan beberapa orang tua lain langsung bersiap menyambut anak anak yang akan keluar kelas. Tak lama Oliver keluar kelas sambil mengucapkan sesuatu tanpa bersuara, bibirnya bergerak gerak mengucapka sesuatu yang tak bisa kupahami. Sampai ia mendekatiku dan tersenyum.

"Hai!" sapaku cepat

"Aku tidak bisa mengingat nama teman temanku"

Aku mengelus kepalanya, "Tidak apa apa, kita coba lagi nanti" kami berjalan keluar area sekolah lalu menuju pemberhentian bus, "Tapi kau tau kan bis yang menuju rumah?"

Oliver menggelengkan kepala sambil tersenyum.

"Bis nomor 9" jawabku cepat dengan senyum lebar.

Kami tengah berjalan bergandengan saat sebuah mobil melipir dan berhenti. Pintu kacanya terbuka, seseorang dengan rambut berwarna putih menjulurkan kepalanya.

"Pemandangan yang menyenangkan" ujarnya.

Aku tersenyum lebar, "Conrad, hai. Kau mau kemana?"

"Pulang cepat untuk mengurus beberapa urusan, tapi pertemuan diundur"

"Oh, sayang sekali." ujarku cepat lalu menatap Oliver, "Hei, kau mau kue?" lalu menatap Conrad, "Menurutmu kita bertiga memakan kue bersama akan mencolok?"

Conrad tersenyum dan menggeleng, "Ayo kita makan kue" ujarnya.

"Kau yakin? Akan banyak sekali orang yang memelintir pertemuan kita nanti"

Conrad turun dari mobilnya dan mengancingkan jasnya, "Itu bagus, aku akan tau mana kawan dan mana lawan" ia berjalan mendekatiku, "Lagipula, aku juga ingin mengenal lebih dekat calon cucuku ini"

Aku tersenyum malu saat mendengarnya berkata begitu.

"Apa lelaki ini orangtuamu Ale?"

"Yeah" jawab Conrad cepat, "Aku orangtua asuh Allegra"

"Orangtua asuh? Seperti kau denganku?"

Aku diam sejenak, "Yeah kau benar"

Lalu kami bertiga berjalan menuju toko kue yang berada di persimpangan jalan. Conrad pernah membelikannya di hari ulang tahunku dan rasanya sangat enak. Aku langsung mencari tempat duduk sambil memandangi Conrad yang berdiri di samping Oliver dan menjelaskan satu persatu kue yang ada di display rack. Aku mengambil foto mereka lalu mengirimkannya pada Owen, lalu keduanya menghampiri tempatku duduk.

"Ale, aku juga membelikan untuk Olivia. Conrad bilang tidak apa apa"

"Sudah berterima kasih?" tanyaku sambil menarik kursi untuk Oliver. Lelaki kecil itu menggeleng dan menunduk malu.

"Terima kasih" ujarnya pelan. Lalu tak lama pelayan datang dengan 3 piring berisi sepotong kue dan satu boks kue berukuran besar.

"Senang melihatmu tampak lebih bahagia, Allegra." ujar Conrad sambil memotong kuenya dengan garpu kecil berwarna emas.

IntertwinedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang