- 5 -

890 79 4
                                    

Pukul 11 malam, aku berdiri di balkon apartemen Black Jack, tower ini memberikan pemandangan malam yang menakjubkan dari lantai 20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pukul 11 malam, aku berdiri di balkon apartemen Black Jack, tower ini memberikan pemandangan malam yang menakjubkan dari lantai 20. Unit yang sedang aku tempati ini milik Conrad, tapi ia memberikan aksesnya padaku jadi aku bisa menggunakannya kapan saja, dengan siapa saja. Termasuk malam ini.

Tak lama terdengar lift berdenting, diikuti suara langkah kaki dari sepatu kulit laki laki. Aku memasuki ruangan kembali dan berjalan ke arah lift. Aku menatap punggung yang membelakangiku, ia tengah mengagumi bunga di dalam Vas yang berada di depan lift, ia mengitari meja bundarnya lalu menatapku.

"Halo Lukas..." sapaku

"Allegra, benar bukan?" Aku tersenyum padanya "Jadi ini kerumitanmu?"

"Salah satunya?" jawabku singkat "Mau minum?" tanyaku sambil kembali memasuki ruangan luas itu dan berjalan ke arah perapian, Lukas mengikutiku.

"Kau punya apa?"

"Bourbon, dan... Bir" jawabku cepat.

"Bourbon akan enak sekali, tapi aku memilih bir saja. Aku ada banyak pertanyaan untukmu"

Aku tersenyum dan mengambil dua botol bir yang sudah kubuka, lalu berjalan ke sofa dimana ia duduk. Aku mengulurkan bir dan Lukas menerimanya

"Sayangnya aku disini bukan untuk menjawab pertanyaan" kataku pelan, masih tersenyum. "Aku hadiah dari Conrad untukmu..."

Ia meneguk birnya dan menatapku, aku masih tersenyum menatapnya. Aku bisa melihat kebingung dimatanya. Lucu sekali.

"Aku tidak mengerti..." ia mengerutkan keningnya "Kau kekasih gelap Conrad atau apa?"

Aku tersenyum menatapnya, "Kau benar benar ingin berbicara? Karena biasanya lelaki lain akan memintaku melakukan hal lain dengan mulutku..." Lukas tampak melepaskan kerutan dikeningnya dan tersenyum. "Baiklah..." aku melepas stilettoku dan melipat kakiku duduk di dalam gaun.

"Jadi...?" tagih Lukas, aku menyipitkan mataku, tersenyum, menggodanya dengan tatapanku.

"Berjanjilah kau tidak akan menggunakan percakapan ini untuk menyerang Conrad?"

"Aku berjanji..." jawab Lukas cepat.

"No, tidak jadi. Kau jurnalis, aku tidak percaya padamu" kataku cepat, menggodanya.

"Oh ayolah..." Katanya gemas "Aku disini sebagai rekan kerja Conrad. Bukan jurnalis. Aku ingin tau apa ia rekan kerja yang kredibel."

"Okay..." Kataku sambil bangkit dan berjalan ke arahnya.

Aku menarik tangannya bangkit lalu melepas jasnya. Ia terlihat agak canggung tapi mengikutiku. Setelah jas itu terlepas aku menarik kemejanya dari dalam celananya dan membuka kancing kemejanya. Tangannya menahanku saat jemariku menyentuh tubuhnya.

"Kenapa? Kau bilang posisimu sebagai rekan kerja Conrad"

"Satu pertanyaan untuk satu pakaian yang kau buka" katanya sambil kembali duduk.

IntertwinedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang