Saat Allegra Martinez yang bekerja sebagai wanita panggilan bertemu Oliver dan Olivia, ia tak menyangka akan menerima banyak kejutan. Termasuk kejutan yang muncul dalam bentuk lelaki sopan, matang dan ternyata ayah dari kedua anak itu.
Owen Hardy te...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
5 tahun kemudian
Alarmku berbunyi di sudut ruangan kamar, aku langsung menyibakkan selimut dan duduk. Suara alarmku memang sudah lebih baik dari enam tahun lalu, tidak cempreng, tapi nadanya tetap aku pilih yang paling menyebalkan. Aku menahan pengar sisa semalam dan berjalan untuk mematikannya.
Best remedy for hangover? Bagiku minum air putih sebanyak mungkin. Itulah mengapa ada botol besar berukuran 2 liter di samping kasurku. Kedua, sarapan bergizi, tidak sia sia aku menyiapkan overnight oats di kulkas padahal semalam kepalaku rasanya berat sekali.
Saat tengah mengunyah oatmeal dan menikmati pemandangan jalanan yang mulai ramai, ponselku yang lain bergetar. Ponsel yang sama dengan lima tahun lalu, mengagumkan melihat ponsel ini masih bekerja mengingat banyak hal telah berubah sejak lima tahun lalu.
I need my lucky charm. Meet me at Black Jack. I'll send the dress at 7, I'll see you at 9. -Conrad Mills.
Aku tersenyum dan membalas dengan cepat.
Sampaijumpanantimalam Conrad.
Setengah jam kemudian aku sudah siap berangkat kerja. Mengenakan kemeja longgar santai, rok sebetis, dilengkapi dengan sneakers berwarna hitam dan jaket untuk menghangatkan tubuhku dari angin musim gugur.
Di halte, aku berdiri bersama segerombolan orang lainnya yang menunggu bis, sampai tiba tiba seseorang menabrakku dari belakang dan aku terdorong menabrak orang di depanku.
"Oop, maaf aku-" kataku cepat.
"Maaf, itu salahku. Aku yang menabraknya" ujar seseorang di belakangku.
Wanita yang kutabrak langsung tersenyum manis, padahal sebelumnya ia sudah melotot menatapku. Bukan salahnya, lelaki dibelakangku ini memang manis, aku sudah beberapa kali melihatnya selama dua minggu terakhir di halte bis ini.
"Aku tidak percaya Conrad Mills akan mencalonan diri lagi" aku dengar lelaki yang menabrakku berbicara, kini ia sudah pindah ke sampingku. Membuat tubuhku terjepit diantara tubuhnya dan seorang wanita lain.
Aku menoleh pada lelaki ini, berpakaian rapih. Mengenakan jas abu abu gelap dengan dasi yang terlihat longgar di lehernya, membuat tanganku terasa gatal ingin membenarkannya.
"Menurutku ia cukup hebat" balasku singkat. Mencoba bersikap sopan dengan membalas komentarnya, karena bagaimanapun aku cukup mengenal orang yang dibahasnya.
Lelaki itu tertawa "Kau serius? Lelaki itu harusnya menikmati masa tuanya"
Aku ikut tertawa. "Well, menurutku warga kota ini masih membutuhkan orang baik seperti dia sebagai perwakilan di parlemen"
Si jas abu abu ini melipat korannya saat melihat bis datang "Wahh, kau sungguh percaya pada Conrad?"
Aku mengedikkan bahu "Somebody has to..." kami bertukar senyum sebelum memasuki bis.