Pernah kah kau merasa sangat segar di pagi hari karena tidur dengan sangat nyenyak sebelumnya?
Itu aku, pagi ini. Terbangun di atas kasur empuk yang telah menemaniku belasan tahun, belum lagi selimut tebal yang membuatku tetap hangat ini. Yeah, aku baru menyadari segala kenikmatan ini setelah selama tiga malam terakhir kerap tidur di Rumah Sakit.
Aku ingat mengatakan pada Allegra bahwa tidur disampingnya terasa sangat sempurna. Tapi aku tidak ingat bahwa aku sudah cukup tua, sehingga keesokan harinha sendiku terasa sangat kaku. Aku sampai harus meminta diresepkan obat oleh dokter. Akhirnya malam tadi Mama meminta dengan agak setengah memaksa agar aku tidur dirumah saja.
Yep, dan aku sangat menikmatinya. Mother knows best.
Dokter megizinkan Allegra pulang hari ini, anak anak sangat bersemangat. Mereka menghias rumah dengan tulisan 'Selamat Datang', pita bahkan menyiapkan confetti.
Meski luka yang diakibatkan tembakan itu cukup serius, tapi tidak ada infeksi setelah operasi dan proses pemulihan pun berjalan baik.
Saat aku turun kebawah, anak sulungku tengah menyiapkan sarapan. Melihatnya berjalan di sekitar dapur dengan rambut gelapnya diikat setengah kebelakang memberikan efek déjà vu, ia sungguh mirip Rachel sampai bisa membangunkan memori yang tidak sadar aku miliki.
"Hai, ayah. Jam berapa kau akan menjemput Allegra?"
Aku duduk di kursi dan menyeruput kopi, ia berdiri di sebrangku menanti jawaban. "Sebentar lagi, kau yakin tidak apa apa berdua saja dengan Oliver?"
Olivia mengangguk sambil tersenyum lebar, "Aku dan Oliver akan baik baik saja ayah"
"Baiklah," Jawabku sambil meneguk habis kopiku.
"Hmm, ayah... Boleh aku bicara sesuatu?"
"Tentu, kemari duduklah" Aku menarik kursi untuk Olivia, "Ada apa?"
"Aku ingin mengatakan sesuatu soal hubungan ayah dan Allegra"
Aku mengerjapkan mataku berkali kali, kaget dan agak khawatir dengan apa yang akan disampaikan Olivia "Tentu saja nak, ada apa?"
"Umh, aku tidak tau seserius apa Ayah dan Allegra. Tapi, aku mulai paham saat beberapa minggu lalu ayah khawatir soal meminta Allegra jadi pengasuh. Dan... Sekarang aku merasakan yang ayah rasakan, aku takut Allegra meninggalkan kita, aku tidak mau Allegra pergi. Apalagi setelah penculikan itu, apa menurutmu ia akan meninggalkan kita?"
Aku mengedikkan bahu, "Allegra tidak akan meninggalkan kita"
"Ayah yakin?"
Aku mengangguk yakin, seketika seluruh otot wajah Olivia mengendur. Aku bisa melihat kerutan di alisnya perlahan menghilang, digantikan dengan segaris senyuman.
"Ayah belajar banyak dari perceraian dengan ibumu, percayalah... Lebih menyakitkan bagi ayah melihatmu bersedih dan ayah tidak mau itu terulang lagi."
Senyum Olivia perlahan semakin lebar berkembang, "Jadi kapan ayah akan melamar Allegra?"
"Ini agak sulit, Allegra memiliki trauma jadi semuanya harus dilakukan secara perlahan"
"Oh," jawabnya singkat.
"Kau ingin kami menikah sebelum ia pindah?"
![](https://img.wattpad.com/cover/243612114-288-k332998.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Intertwined
RomansSaat Allegra Martinez yang bekerja sebagai wanita panggilan bertemu Oliver dan Olivia, ia tak menyangka akan menerima banyak kejutan. Termasuk kejutan yang muncul dalam bentuk lelaki sopan, matang dan ternyata ayah dari kedua anak itu. Owen Hardy te...