- 21 -

610 78 12
                                    

Aku tak dapat menahan kekagetanku saat link berita yang diberikan Lukas secara penuh terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku tak dapat menahan kekagetanku saat link berita yang diberikan Lukas secara penuh terbuka. Aku langsung berjalan keluar rumah dan menghubungi Lukas, beruntung Oliver tengah tidur siang dan Marcia masih istirahat.

"Kau sudah membaca keseluruhan beritanya?"

"Belum, membaca judulnya saja sudah membuatku takut. Aku tidak percaya kau benar benar merilis beritanya. Kau baik baik saja?"

"Well, sudah ada 5 ancaman yang aku terima lewat pesan singkat hari ini"

"Kau serius? Kau sebaiknya pindah ke hotel saja. Sewa keamanan untuk menjagamu"

Terdengar Lukas tertawa di ujung lain sambungan, "Kau tenang saja. Aku akan menjebloskan ia ke penjara sampai ia tidak akan bisa keluar lagi. Kau akan aman..."

"Kau harus jaga dirimu okay?"

"Iya aku tau. Bagaimana jika kita bertemu malam ini? Aku yang akan menyewa hotelnya..."

"Soal itu... Aku sudah berhenti Lukas. Aku tidak mau menerima ajakan seperti itu lagi..."

"Oh, okay... Kalo begitu kencan. Akhir pekan ini. Bagaimana?"

"Umh, agak sulit karena aku harus bekerja mengasuh anak..."

"Oh, begitu..."

"Tapi kita akan bertemu lagi, harus... Aku kabari lagi dirimu nanti okay?"

"Yeah, tentu. Bye..."

Aku langsung mematikan telefon dan memasuki rumah. Aku duduk di meja makan sambil membaca berita tulisan Lukas sampai selesai.

Lukas dengan lugas menceritakan bagaimana bisnis keluarga Negredo dimulai. Dari usaha yang dirintis oleh orang tua Sebastian, dan sekarang mereka memiliki supermarket terbesar yang menjual berbagai macam keperluan rumah tangga. Sampai kisah yang menjelaskan bahwa bisnis itu hanya penyamaran untuk menutupi bisnis kotor anaknya yang lain. Lukas juga mengumpulkan daftar kejahatan yang dilakukan oleh sepupu dan adik adik Sebastian. Mulai dari perampasan, pembunuhan, pemerasan, tabrak lari sampai penjualan orang.

Membaca artikel Lukas membawa banyak harapan tumbuh. Aku benar benar yakin suatu hari nanti Sebastian akan benar benar masuk penjara dan tidak akan keluar lagi.

Sore harinya aku dan Oliver mendatangi lapangan bola yang berada di area sekolah Olivia. Oliver dengan bangga meneriakkan nama kakaknya tanpa lelah, terutama saat Olivia berhasil mencetak hat-trick untuk tim sekolahnya. Anak lelaki itu berlari mengejar kakaknya saat wasit meniupkan peluit panjang tiga kali, tanda permainan selesai. Tim Olivia menang telak 5-2 dari tim tamu. Olivia menyambut adiknya di lapangan dan keduanya bercengkraman sambil melomat lompat. Teman teman Olivia pun tampaknya sudah mengerti keadaan Oliver, tak ada satupun yang memeluk Oliver karena untuk anak Asperger menerima terlalu banyak stimuli sentuhan akan mengganggu mereka.

Tak lama ponselku bergetar, nama Owen muncul di layar. "Halo..."

"Bagaimana pertandingannya?"

"Hebat, Olivia mencetak 3 gol"

IntertwinedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang