- 15 -

611 72 8
                                    

"Coba baca buku ini, ini dan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Coba baca buku ini, ini dan ini..." kataku menumpuk beberapa buku bertema Parenting yang aku ambil dari rak di samping meja Heather.

Wanda memandangi buku buku itu, gadis ini yang akan menggantikanku membantu Margareth dan Heather mengurus anak anak panti. Ia sudah cukup dewasa dan sudah lumayan lama tinggal disini. Selain itu, ia juga sering membantuku mengurus anak anak yang lebih muda, jadi ia sudah terbiasa.

"Aku harus menyelesaikan ini semua dalam berapa hari?" tanyanya.

"Aku tidak akan membuat target untukmu, tapi..." aku duduk di sampingnya "Buku buku ini bagus, waktu pertama kali membacanya aku sampai tidak sadar sudah menyelesaikannya"

Wanda tertawa "Okay, aku akan mulai membacanya" ia mengambil buku teratas dan langsung membukanya. Aku kembali ke kursiku sambil membaca catatan Oliver.

Setiap kali melihat catatan ini aku selalu tersenyum sambil mengingat kejadiannya. Malam dimana Owen tiba tiba datang sambil meminta maaf karena sudah menolak bantuanku sebelumnya.

"Aku takut kau meninggalkanku saat aku sudah sangat bergantung padamu"

Well Owen, aku tidak ingin meninggalkanmu, atau anak anakmu. Masalahnya aku juga sama takutnya sepertimu. Tapi tentu saja aku tidak menceritakan itu semua padanya, khawatir ia malah akan bertanya semakin banyak dan aku malah menakutinya dengan cerita masa laluku yang nista itu. Aku masih ingin berada di dekatnya, mengenalnya lebih jauh dan membantu keluarganya. Karena aku tau rasanya kehilangan sosok orang tua di usia muda seperti yang dirasakan Olivia dan Oliver, seakan akan ada lubang di dalam dirimu yang tak bisa ditambal dengan apapun.

Aku kembali fokus ke catatan di depanku, catatan yang aku rangkum dari cerita Owen di malam yang sama ia meminta maaf. Lalu malah teringat kembali ke ekspresinya saat memakan makanan yang aku masakkan untuknya. Bagaimana mimik mukanya saat ia mengunyah makanan, bagaimana alisnya bergerak saat ia bicara, atau bagaimana ia tersenyum tipis dan pipinya tidak terlihat penuh.

Astaga, fokus Ale! Fokus!

Okay, jadi Oliver sekarang berumur hampir 7 tahun, ia sudah bisa membaca tapi seringkali tidak mau melatihnya. Aku harus melatihnya menatap lawan bicara dan belajar mengenal ekspresi agar ia bisa mengekspresikan dirinya saat kesal. Oh ya, aku juga harus survey ke beberapa sekolah khusus untuknya.

Lalu, ponselku bergetar. Ada pesan masuk.

Bella, ayo makan malam denganku di tempat biasa. -Conrad

Aku menatap jam di dinding dan mengetik dengan cepat.

Okay, aku akan langsung kesana sepulang kerja. Sampai nanti Conrad.

IntertwinedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang