- 28 -

518 68 5
                                    

"Owen, boleh mama masuk?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Owen, boleh mama masuk?"

Aku yang tengah berlari di treadmill, menurunkan kecepatan dan menoleh ke pintu.

"Ya, mama masuk lah." aku berjalan cepat diatas benda itu. "Ada apa?" aku menatap ibuku yang duduk di sisi kasur.

"Mama ingin menjual rumah dan tinggal di panti jompo"

Aku mengerutkan kening dan seketika mematikan mesin treadmill, "Kenapa?" tanyaku saat turun dari mesin itu.

"Mama sudah lama ingin menjualnya, dan sudah menerima beberapa penawaran. Selain itu... Allegra akan pindah kesini kan? Sudah ada yang mengurus kalian"

"Mama, aku ingin mama disini"

"Owen, Allegra bisa mengurus semuanya. Aku bisa menikmati hari tuaku bersama orang tua lainnya. Itu kan yang kau mau?"

Yeah, aku memang menginginkan itu. Aku mau mama bersantai dan bukan mengurus anak anakku, tapi bukan dengan meninggalkan rumah.

"Dengarkan Mama... Mama senang membantumu disini dan Mama menyukai Allegra, Mama yakin ia bisa mengurus semuanya. Tapi sudah waktunya bagi mama untuk bersantai dan menikmati hari tua. Nursing home-nya tidak jauh dari sini, dekat dengan Rumah Sakit. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan"

"Tapi aku senang jika kita berkumpul disini"

Mama menggeleng pelan, "Anggap saja ini latihan kau dan Allegra mengurus anak anak berdua" Ujarnya sambil mengelus pipiku. "Lagipula, apa kau tidak malu jika mama melihatmu keluar kamar setiap hari dengan wanita yang bukan istrimu?"

Aku langsung mendecak dan melepaskan tangan mama dari wajahku. Bisa bisanya menggodaku di tengah pembicaraan serius.

"Jadi? Apa kau berniat melamarnya?"

Aku menggaruk kepalaku yang sama sekali tidak terasa gatal, "Entahlah..." Jawabku singkat, Allegra memiliki masa lalu yang berat, agak sulit meyakinkannya untuk menikah.

"Well, mama bukan memintamu melamarnya besok atau mingu depan. Mama bertanya apa kau berniat melamarnya"

Aku tersenyum, "Tentu saja mama, tapi mungkin tidak dalam waktu dekat"

"Tidak setiap hari kau bertemu gadis muda, cantik, bisa melakukan urusan rumah tangga dan terlebih lagi menyayangi anak anakmu"

"Waw... Tekanannya datang dari mama. Mama serius?"

Ibuku tertawa, "Mama hanya ingin tenang saat meninggalkan kalian"

"Mama yang bilang sendiri nursing home-nya tidak jauh ya kan?"

Ibuku bangkit dan meraih tanganku, aku menggenggam tangan keriputnya. "Allegra memilih untuk mengurus anak anakmu, kau tau betapa sulitnya mengurus Oliver kan?"

"Aku mengerti mama, aku akan membicarakannya dengan Allegra."

"Okay..." kata ibuku sambil berjalan ke pintu.

IntertwinedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang