- 36 -

472 68 14
                                    

Aku baru tiba dirumah saat Allegra membalas pesanku, aku memasukkan ponselku kembali ke kantong celana sebelum membacanya dan membuka pintu rumahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku baru tiba dirumah saat Allegra membalas pesanku, aku memasukkan ponselku kembali ke kantong celana sebelum membacanya dan membuka pintu rumahku. Langsung tercengang dengan pemandangan yang agak membingungkan, Rachel dan Oliver bermain berdua. Bukan berarti aku tidak senang melihatnya, hanya saja Oliver tampak sangat ketakutan kemarin dan sekarang mereka berdua bermain lego di lantai ruangan tengah.

Allegra sungguh memiliki keajaiban dengan membuat kedua orang ini akur.

"Hai, Ayah!" pekik Oliver senang.

"Hai, nak" sapaku.

"Kau sudah makan? Aku membuat steak" Tanya Rachel cepat.

"Oh, steak, kalian makan enak malam ini"

"Yep, kecuali Olivia. Ia bahkan tidak mau menerima makanan yang aku kirim ke kamarnya."

"Tunggu saja, ia sangat mudah kelaparan dengan semua latihan olahraganya"

"Aku rasa tidak, temannya datang membawakan makanan untuknya."

"Ohh, umh..." aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal, entah harus berkata apa.

"Kau tenang saja, aku akan mengatasinya, perlahan lahan. Benar bukan?"

"Yeah benar, aku harus berterima kasih pada Allegra untuk ini"

"Sebenarnya tidak perlu..." ujar Rachel sambil bangkit dan mendekatiku, "Ia izin pulang cepat, lalu pergi sambil membawa tas duffel besarnya. Jadi semua ini benar benar usahaku sendiri."

Aku mengerutkan kening, "Benarkah?"

"Yep, tak lama setelah kau pergi kerja"

Tunggu, bukankah itu masih terlalu pagi untuk pergi, "Oke, aku akan mandi dulu"

"Kau mau makan setelahnya? Aku bisa menghangatkan steaknya."

"Tidak usah, ada pekerjaan yang harus aku kerjakan"

"Okee, aku akan potongkan buah untukmu"

Aku mengerutkan kening sambil terus menaiki tangga, "Okee" jawabku datar.

Sesampainya di kamar, aku melepas pakaianku sambil membuka pesan dari Allegra.

Hai, Owen. Maaf aku baru membaca pesanmu. Aku masih di tempat Lukas, kau sudah dirumah?

Tunggu, sejak pagi ia disana?

Aku langsung menekan lambang telefon dan menghubungi Allegra. Tapi sampai nada sambung habis, ia tak kunjung mengangkat telefonnya.

Apa sih yang sedang ia lakukan?

Seketika, bayangan Allegra berciuman dengan Lukas muncul di kepalaku.

Sial, mereka tidak dekat lagi bukan?

No, tidak. Aku yakin Allegra bukan wanita seperti itu.

Tapi siapa yang bisa menolak laki laki muda dan kaya ya kan?

IntertwinedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang