Flashback 1. DaveXPutra
.
.
.Siang itu Dave mengajak Putra untuk jalan, yang berarti hanya mereka berdua saja tanpa ada orang lain lagi. Mereka juga telah membuat janji di malam harinya, dan Putra menyetujuinya. Pemuda cantik tentu saja merasa heran saat itu, sangat tumben dan sangat jarang Dave rekan satu gym nya itu secara langsung menghubunginya tanpa lewat perantara, yaitu Amel.
Putra yang saat itu penasaran, menyetujuinya.
Pagi menjelang siang, pemuda cantik itu sudah rapih dam bersiap menunggu kedatangan rekan satu gym nya itu. Tetapi setelah beberapa saat bukanlah Dave yang terlebih dahulu datang kerumahnya, melainkan Bobi.
Bobi sosok pemuda tinggi bertandang ke kediaman Putra. Pemuda cantik, tentu sangat kaget akan kedatangan seseorang pemuda yang dari dulu hingga saat ini masih menempati posisi teratas dan terdalam hatinya.
Bobi saat itu juga mengatakan kepada Putra bahwa dirinya ingin mengajak kesuatu tempat. Dan yang pasti tanpa rencana sebelumnya. Membuat Putra secara terpaksa menolak ajakan Bobi dan lebih memilih Dave untuk keluar, karena Dave lebih dulu mengajaknya dengan menghubunginya terlebih dahulu.
Hingga akhirnya Bobi kalah dan ada gurat kesedihan di wajah tampanya.
.
.
.
.
Di sebuah taman, dari mulai anak-anak, remaja hingga orang dewasa berkumpul membaur membagi kebahagian satu sama lain.
Duduk di bawah rindangnya pohon mahoni membuat Putra sedikit ada rasa bahagia, karena sebuah danau buatan di penuhi bunga teratai yang pada saat itu sedang mekar, menambah sedikit riak bahagia di hati lelaki cantik itu.
Tetapi setelah itu rasa sedikit bahagia sirna, di gantikan oleh rasa yang entah bagaimana cara menyebutkannya.
Kaget.
Heran.
Apakah ini mimpi atau ilusi.
Adapula rasa tidak enak.
Sangat sulit mendeskripsikan rasa yang saat itu Putra rasakan.
"Gue punya rasa" ucap Dave pada saat itu.
"...." Putra terdiam sejenak, menganalisa lebih akurat lagi. Apa maksud dari 'gue punya rasa'.
Rasa bahagia kah ?
Atau rasa yang lain.
"Rasa, maksudnya ?" Tanya Putra dengan heran.
Punggung tangan kecil Putra yang sedari tadi berada di atas paha diambil oleh sebuah telapak tangan lebar milik pemuda berwajah oriental yang berada di depannya saat itu.
Raut kaget tak bisa di sembunyikan dari ekspresi wajah sang pemuda cantik.
"Sebuah rasa yang sudah lama gue pendam sejak kedua kalinya gue ketemu sama lo" ucap Dave lagi, yang sekarang menggenggam erat tangan kecil milik Putra.
"....."
Putra masih diam. Tatapannya kosong tetapi pendengaranya menajam, gelombang hatinya sulit di rasakan.
Banyak terlintasa pertanyaan dibenak pemuda cantik saat itu.
Apa dia menyukaiku ?
Apa yang di katakan Amel benar adanya ?
"Lo mau tau rasa apa yang gue punya dari dulu hingga sekarang ?" Tanya Dave dengan menatap penuh minat ke wajah Putra.
Wajah yang menurutnya cantik, tampan, manis secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A G A I N - [BxB||SELESAI]✔
Random⚠ ^GAY story^ _____________ Manakala dia berpikir akan berakhir indah. Tetapi justru sebaliknya. Dirinya tak sengaja menghancurkan hubungan persahabatan yang sudah terjalin sejak lama. Karena ke egoisan nya, orang yang di cintai justru membenci dan...