*Maaf kalo gak jelas :(
.
.
.
Dia teringat akan cerita kehidupan nya dulu. Perasaan, baru saja kemarin dia mendapatkan seorang sahabat yang amat sangat baik, mau menerima kekuranganya diluar dari sebelum 'Dia' mengetahui hal yang sempat dulunya mengakibatkan sebuah bencana yang tak terduga.
Dibandingkan dengan kehidupanya yang dulu sempat gelap, kini kehidupanya jauh lebih indah dan kebahagiaan menyelimutinya.5 tahun sudah...
Mereka membangun sebuah hubungan, ikatan, suka dan duka hingga susah maupun senang Berdua.... bersama hingga uban tumbuh nanti dimasing-masing kepala, menggantikan surai hitam.
Kacamata ia betulkan, kakinya memutar memasuki kembali kamarnya. Angin malam sangat dingin, karena cuaca akhir - akhir ini sedang sering hujan. Pintu balkon kamar ia tutup kembali, dan kembali melangkah mendekati seseorang yang tengah duduk bersilah diatas kasur dengan mata terfokus pada layar laptop sedari tadi.
Putra mengamit lengan kanan suaminya, meminta perhatian. karena sedari tadi pria itu masih sibuk dengan urusan pekerjaan Dirinya terabaikan, makanya dia keluar untuk mencari ketenangan tetapi hawanya tidak mendukung.
"Yang~"
Dulu pria manis itu tidak suka membuat nada menjijikan macam itu. Tetapi semenjak dirinya dan si pria tinggi bermanik tajam itu memutuskan membangun sebuah ikatan selamanya dan tinggal bersama, si pemuda manis yang dulunya enggan dan sangat tidak pernah bermanja, kini telah berubah menjadi sosok pria dewasa yang masih saja menampilkan wajah manis dengan tubuh semakin kurus namun montok, tidak ada lagi badan dan perut atletis, yang ada hanya bentuk sexi dari kedua bongkahan di belakang. Dan jangan lupakam semakin manja.
Si tinggi yang tidak jauh berubah, hanya tatanan rambut yang semakin rapih, ada kumis diatas bibirnya menambah kesan maskulin, bentuk badanya semakin menggoda iman para pasang mata yang melihatnya. Si pemilik nama Bobi, menengok kearah suami manisnya yang telah ia legalkan secara sah lima tahun yang lalu, melepas kacamat bacanya mengecup pelan pucuk kepala suaminya.
"Ada apa, hm?"
Putra yang masih memeluk lengan kokoh suami nya, mendongak menatap wajah awet muda si Bobi.
Bibirnya sedikit mengerucut, "kangen Amel, kengen Dave, kangen Mas Krish, kangen abang. Kangen mama ayah", adunya pada suaminya.
Bobi yang mendengar aduan si manis, tersenyum. Ah... iya juga, ternyata suaminya kangen sama semua sahabatnya yang sekarang jauh dari mereka. Terkhir kali ketemu pada waktu libur lebaran dua tahun yang lalu, tapi walau begitu komunikasi lewat medsos masih terjalin.
"Em... besok aku ngga kekantor, rencananya aku lembur dirumah nyelesain pekerjaan gambar malam ini. Dan besok bisa santai bareng kamu dirumah, tapi kalau kamu pengen ketemu mereka gpp besok kita ke Jakarta. Oke?", simanis mengangguk antusias.
Putra melepas pelukanya dilengan, beralih memeluk leher sang suami memberikanya ucapan terimakasih karena sudah mengerti kemauanya.
Memang, mereka sekarang telah berpindah dari Jakarta ke Bengkulu. Mereka terpaksa pindah, karena Bobi mengurus perusahaan yang ada disana karena waktu itu perusahaanya hampir saja gulung tikar. Jadi sebagai seroang istri, mau tidak mau harus wajib ikut suami kemana pun suami pergi.
"Yaudah, aku mau masak rendang dulu. Sekalian pulang nemuin mama sama ayah, dan mama sama ayah kamu juga. Udah lama gak nemuin mereka, aku kangen"
Bobi mengecup pipi si manis dengan sayang. "Iya.. nanti aku minta Dion untuk atur urusan kantor sementara"
KAMU SEDANG MEMBACA
A G A I N - [BxB||SELESAI]✔
Casuale⚠ ^GAY story^ _____________ Manakala dia berpikir akan berakhir indah. Tetapi justru sebaliknya. Dirinya tak sengaja menghancurkan hubungan persahabatan yang sudah terjalin sejak lama. Karena ke egoisan nya, orang yang di cintai justru membenci dan...