23.

3.5K 285 36
                                    

*

*

*

Gue mau infoin aja. Kalo dari part ini dan seterusnya gue bakal pakek sudut pandang orang ketiga / Author POV. Oke itu aje, kagak pakek nambah.

《¤¤¤¤¤¤¤¤》


Terminal bus tampak sedikit ramai. Kaki jenjang dengan tubuh tegapnya baru saja turun dari bus antar kota, yakni dari Yogyakarta ke Jakarta. Bisa dibanyangkan  berapa jam harus duduk di kursi bus yang keras itu.

Jam dipergelangan tanganya ia lihat. Menunjukan pukul setengah 3 sore, mata tajamnya mengamati sekeliling mencari dimana rekan bisnis sekaligus sahabatnya itu berada.

Wajah tampanya terlihat agak kucel, nampak sekali raut wajah lelah disana. Tak lama mata tajamnya mencari dimana keberadaan mobil sahabatnya, akhirnya seorang pria bermata abu-abu melambaikan tanganya keatas berdiri tepat disamping mobil putih.

Bobi pun menghampiri pemuda aneh itu.

"Kok lo yang jemput. Mana si monyet ?", tanya keheranan Bobi dengan sedikit sinis.

Pemuda bermanik abu-abu itu memutar bolamata malasnya.
"Udah untung gue yang jemput. Terimakasih kek, malah ngedumel lu !", kesal Dave ke Bobi.

"Yaudah buruan. Ngaku seme tapi tu mulut kek emak-emak", gumam Bobi dengan nada lirih sembari berjalan mengitari mobil, telinga Dave sangat tajam walaupun Bobi berbicara dengan lirih dia tetap bisa mendengar.

"Bangkek gue dinistain ama tu bapaknya Babii !", ia pun ikut masuk kedalam mobil. Matanya melirik kesamping, ternyata pria tegap itu sudah menutupi mukanya dengan hodie miliknya.

"Dasar Babiii lo !"

Mobil putih berhenti tepat disebuah rumah besar bercat putih. Sedangkan orang yang masih terlelap didalam mobil masih damai melanglang buana didalam mimpinya. Berbeda dengan pemuda yang mengambil alih setir mobil, dia hanya mendengus menahan rasa kesalnya.

Hingga pria tinggi lainya baru saja keluar dari dalam rumah besar itu dengan penampilan khas rumahan.

"Kok gak turun ?", tanya Krish yang melihat pintu kemudi mobil miliknya itu terbuka.

"Noh bawa makhluk astral. Kesel gue !", ujar Dave dengan melipat tanganya kedada. Krish yang menyaksikan itu hanya terkekeh geli, tangan besarnya menarik pelan lengan sedikit berotot milik Dave untuk keluar.

"Udah maklumin aja. Kesian anak orang baru aja kabur, naik bus pula. udah sana masuk dulu biar aku yang bangunin anak kebo itu", Dave mengangguk dan berlalu masuk kedalam rumahnya. Krish masuk kedalam mobilnya mencoba membangunkan sahabatnya yang tengah kelelahan.

"Woy bangun woy. Bob bangun", merasa tidurnya terganggu, perlahan mata tertutup itu membuka, menampilkan mata merah karena kelelahan.

"Bangun. Cuci muka sono, abis tu makan. Bini gue tadi masak", Bobi hanya mengangguk lemah. Krish keluar dari dalam mobilnya berlalu masuk kedalam rumah Dave. Bobi menyusul kedalam dengan raut wajah lelahnya.

Bini ?

Bobi masih linglung hanya sekedar menyerap arti ucapan Krish tadi.

|||

"Hari ini tu anak babii di jakarta", beritahu Amel pada Putra yang mereka kini tengah bersantai disebuah cafè.

Putra yang mendegar hal itu, menghentikan acara membelah roti bakar didepannya.
"Maksud kamu Bobi. Bukanya dia--- dia harus--"

A G A I N - [BxB||SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang