08.

6.4K 600 25
                                    

Besok....

Besok aku akan kembali pulang ke jakarta.

Kembali ke peradapan yang tentram.

Mungkin..

Namun ada dua sisi yang mengganjal dalam pikiran ku.

Di satu sisi aku merasa senang sekaligus lega, karena nenek ku sudah sehat. Walaupun begitu obat tetap harus di konsumsi supaya ketahanan tubuh nenek terjaga. Kakek, kakek bilang jika nanti setelah aku lulus dan menjadi seorang pengacara, kakek ku akan mewariskan ladang buah naga kepada cucu satu-satunya.

Namun, di sisi lain aku akan bertemu lagi dengan Bobi. Lelaki yang masih menduduki singgah sana dihatiku.

Secara tiba-tiba dirinya mengaku bahwa dia kuliah satu univ bahkan satu kampus denganku. Dan aku... tak menyangka sama sekali. Bahkan diapun tanpa babibu, tak ada petir tak ada hujan memberiku sebuah tiket pesawat yang katanya akan di pergunakan pulang bersama nya. Bersama Bobi.

Ayahku juga baru saja pulang tadi malam, mama bilang ayah pulang lebih cepat dari perkiraan awal, dan mama langsung meneleponku untuk segera pulang. Ayahku juga akan kembali membentuk tubuhku kembali.

Memang hoby ayah !

Mau tak mau.

Tiket masih tergelatak rapih diatas meja nakas tanpa aku sentuh, hanya ku pandangi saja sedari malam.

Semua pakaian dan juga perlengkapan lainya termasuk buah tangan, pun sudah terkemas rapih di dalam koper dan juga dalam ransel.

Apa besok aku akan mengobrol banyak dengan Bobi.

Apa aku akan kembali menjadi sahabat Bobi, setelah belakangan ini dia selalu bertingkah sedikit aneh.

Ah... aku terlalu jauh berhayal.

Masa iya, Bobi masih mau menerimaku menjadi sahabatnya setelah dulu aku mengutarakan perasaan ku. Dan terlebih aku adalah gay. Penyuka sesama jenis.

Hah...

****

Seusai makan malam, kini aku, nenek serta kakek ku tengah berkumpul santai di depan tv. Kepalaku ku baringkan nyaman di pangkuan nenek, dengan hoby seorang nenek kepada cucunya yaitu memijat pelan kepala ku.

Nyaman..

Kakekku sendiri tengah sibuk dengan tontonan lawak di tv. Kami bertiga hening, tetapi selanjutnya kakekku membuka suara kala tontonanya sedang iklan.

"Nanti disana jangan lupa kasih tau ayahmu untuk jenguk orang tuanya kesini. Kok malah cucunya yg kesini sendirian" ucap kakekku dengan menepuk pelan pipiku.

Aku yang masih nyaman tidur di pangkuan nenek ku menjawab.
"Iya nanti Putra bilangin ke ayah" jawabku.

Beralih pada nenek.
"Nek, Putra bakal kangen sama nenek" keluhku agak sedih, walau bagaimanapun nenek ku lah yang telah merawat serta menjagaku dari smp sampai sma disini.

Rasanya sangat sedih kala besok akan meninggalkan nenek serta kakekku. Pasti kalian pernah kan merasakan bila sudah bertemu nenek kakek kalian yang lama tak berjumpa tetapi harus berpisah kembali.

Sedih campur nyesek.

"Jangan sedih, nanti kalau sudah liburan lagi kamu keseni aja. Nang kene yo omah masa kecilmu dulu" jelas nenek padaku dengan menepuk pelan kepalaku.

"Nanti kalau kamu kepengen muleh kesini, kan sudah ada Obi. Obi juga rumahnya disini, kuliahnya aja sekarang sama kayak kamu. Merantau" lanjut nenek.

A G A I N - [BxB||SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang