Raut wajahnya sekarang pun berbeda seperti dulu sebelum dirinya mengakui kebenaran yang ada pada dirinya kepadaku. Bukan hanya itu, cara bicaranya pun ikut berubah. Lebih singkat.
"Dave... maaf" ucapku meminta maaf padanya. Walaupun aku juga tak tau apa kesalahan terbesarku padanya.
Apa karena aku menolaknya ?
Tetapi aku pada saat itu tidak berucap apa-apa, selain meninggalkanya sebagai jawaban 'tidak' secara tidak langsung.
"Nggak usah minta maaf" jawab Dave tanpa menatap ke arahku.
Kini aku dan Dave sedang berada di perpustakaan kampus. Aku mencarinya tadi, dan tak sengaja bertemu diperpustakaan pada saat salah satu dosen memanggilku kesana.
Dave sedang membaca buku sendirian, dan menyendiri.
"Tapi... kamu beda Dave, apa... kamu marah dan benci sama aku ?" Tanyaku padanya, aku memberanikan diri bertanya seperti ini.
"Nggak"
Selalu satu sampai empat kalimat saja.
Dan itu membuatku semakin dirundung rasa bersalah dan rasa cemas.
"Em... hari ini bisa kan seperti biasa kita nge gym bareng ?" Ajak ku.
"Gue lagi ada matkul sore"
Dave menolak ajakan ku, untuk pertama kalinya.
"Oh. Oke"
Dave diam saja.
"Gue duluan" Dave pamit padaku yang langsung meninggalkan ku tanpa tau jawabanku apa.
Aku semakin bingung dan tak mengerti harus apa aku sekarang.
Apa Dave sebenci itu padaku.
Kenapa Dave sangat membenci seorang Bobi, yang notabenya orang baru dikampus bahkan sebelumnya Dave belum pernah mendengar ceritaku tentang Bobi.
Apa Amel ?
Ah.. lebih baik aku menemui teman cenayangku itu sekarang.
.
.
"Tumben lo ngajakin gue mojok, lo gak lagi ngerayu gue kan"
Aku memutar bolamata malas kearah Amel.
Terlalu geer. Bagaimanapun juga aku tidak tertarik pada wanita, sekalipun itu wanita rusia yang bak seorang ratu.
"Aku heran aja Mel"
"Heran, heran kenapa ?" Tanyanya.
"Dave jadi aneh belakangan ini. Dan dia sering menolak ajakanku untuk nge gym bersama"
Amel terdiam menatapku.
"Tapi kok sama gue masih kek biasanya. Banyak omong dan suka ngasih ceramah. mungkin tu anak hari ini banyak pikiran aja, lo tenang aja neng" ujar Amel menenangkanku.Apa benar begitu ?
"Mungkin"
"Tapi ada satu hal lagi yang ngebuat aku bingung""Apa"
"Kenapa Dave bisa benci sama Bobi ?. Setiap aku menyebut nama Bobi dia selalu marah entah itu pergi atau menggebrak meja"
"Gue juga gak tau Put. Jujur aja, Dave juga jadi jarang banget ketemu gue, ya kadang juga gak sengaja ketemu doang" jelas Amel.
Penjelasan Amel semakin membuatku bingung.
"Hp lo tu bunyi, ngelamun mulu lu"
Aku mengangkat panggilang dari mamaku. Tumben.
KAMU SEDANG MEMBACA
A G A I N - [BxB||SELESAI]✔
Random⚠ ^GAY story^ _____________ Manakala dia berpikir akan berakhir indah. Tetapi justru sebaliknya. Dirinya tak sengaja menghancurkan hubungan persahabatan yang sudah terjalin sejak lama. Karena ke egoisan nya, orang yang di cintai justru membenci dan...