Suara tawa mengiringi acara intim malam ini. Senyuman lebar nan manis terus saja terukir sempurna di wajah cantik, manis, dan ganteng secara bersamaan itu. Tangan nya di genggam erat di bawah meja, mengabaikan ledekan ledekan dari para sepupu nya, dan mendengarkan dengan khitmat petuah petuah dari para orang tua.
Acara makan malam yang diadakan oleh kedua pihak keluarga Bobi dan Putra, sekaligus dengan para sahabat-sahabatnya.
6 tahun sudah kedua sejoli itu merajut asmara kembali setelah pernah dipisahkan antara jarak, waktu, dan kota hingga perasaan yang meyiksa di hati keduanya. Hingga kembali bersatu membentuk suatu hubungan, menyatukan semua pebedaan dan menyatukan cinta mereka yang suci. Walaupun mereka tahu, cinta dan hubungan mereka berbeda dari yang lain.
Diusapnya cincin emas bermata kristal yang imut di tengah sebagai pemanisnya, mata elang tajam itu menatap lembut kearah pasanganya yang juga menatapnya dengan senyuman manisnya.
"Aku punya tunangan", ucap Bobi pelan disela perbincangan para orang tua disana. Si manis tersenyum malu mendengar perkataan kekasih hatinya, perihal dirinya yang di cap secara paten oleh pria pujaan hatinya.
"Aku juga"
Yup.... mereka sudah bertungan, baru saja.
Di laksanakan secara sederhana dan intim, hanya dihadiri keluarga besar dari keduanya dan juga para sahabat. Tentunya dengan personil tetap, namun ada sedikit berbeda. Tambahan personil, yakni si galak dan si kecil.
Acara pengikatan kepada pasangan, yang dilaksanakan tepat pada tanggal dan bulan dimana mereka dulu terpisah karena kesalahan fatal. Alasanya...
"Kita dulu terpisah secara tidak layak dan menyakitkan di tanggal ini, dibulan ini. jadi kami sepakat jika tunangan kami dilaksanakan pada tanggal dan bulan yang sama. Dulu terpisah dan sekarang bersatu ditanggal dan bulan yang sama"
Itulah alasan yang diberikan Bobi secara absurd, namun menimbulkan airmata bahagia dari si manis. Calon suaminya kelak, ahh mungkin dua bulan dari acara pertunangan.
Acara makan malam keluarga mereka tinggalkan, lebih tepatnya menepi dari meja utama berisikan para kaluarga, melipir ke tempat dimana para sahabat itu bisa leluasa berbincang kembali setelah mereka sibuk dengan urusan pribadi masing-masing.
"Ceilahh... pasangan homo kesayangan gue mesam mesem mulu, yang mau kawin", ledekan Amel sukses membuat raut malu-malu imut di wajah Putra timbul.
Berbeda dengan Bobi yang justru mengerutkan kening.
"Nikah kali Mel, kawin mah mereka udah !", suara Dave menyambar yang fokus memberikan kue manis kearah si kecil.
"Tumben pinter lu", Bobi menyaut.
"Dari dulu kali gue pinter !!"
"Emm Put, entar bikinin gue ponakan yang unyuk ya. Pokonya gue rikues jangan miripin anak elu sama si Babi, entar jatohnya enek liatnya", bisik Amel ditelinga Putra yang memang saling berdampingan.
Putra menahan tawa mendengar keinginan sahabat perempuan nya itu, dan keinginan yang sangat aneh.
"Gue denger kali lampir !", Amel terhenyak karena suara Bobi. Perempuan itu berdecih cuek lalu meminum minumanya.
Sekelompok sahabat itu mengelilingi meja bundar berukuran sedang, sedangkan di meja panjang utama berisikan keluarga dari Bobi dan putra yang masih asik saling mengenal. Tentunya meja bundar itu berisikan, Kedua mempelai, Amel, Dave, Krish, Galang dan dua personil tambahan.
Kursi ditarik, menampilkan wajah datar yang khas dari sosok Galang yang tadi pagi baru saja tiba dari negara tetangga dan malamnya langsung datang ke acara adik kesayanganya yakni Putra. Pria itu tidak sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
A G A I N - [BxB||SELESAI]✔
Random⚠ ^GAY story^ _____________ Manakala dia berpikir akan berakhir indah. Tetapi justru sebaliknya. Dirinya tak sengaja menghancurkan hubungan persahabatan yang sudah terjalin sejak lama. Karena ke egoisan nya, orang yang di cintai justru membenci dan...