.
.
.
.Lipatan-lipatan baju yang sudah ku bereskan dan kumasukan kedalam koper sudah beres. Hari ini adalah hari dimana aku dan mama serta Amel akan kembali lagi kekota Jakarta.
Nenek sudah sepenuhnya sehat dan kembali bisa tersenyum. Kala itu bukan hanya kondisinya saja yang menurun tetapi yang sebenarnya juga nenek rindu pada cucu dan menantunya. Tetapi setelah keinginannya terpenuhi, nenekku jadi kebih sehat dan tentunya bahagia.
Setelah hampir dua minggu aku berada di kota istimewa ini, aku akan kembali pulang dimana kebahagianku berada. Meninggalkan semua harapan palsu disini, melupakan semua kata-kata manis yang terucap dari mulutnya.
'Dia'. Mungkin saja masih sibuk dengan urusanya dengan kekasihnya. Dan akupun masih memiliki rasa kekecewaan dan sakit pada sosok orang itu.
"Ude jangan bengong mulu" suara Amel membuyarkan acara melamunku.
"Aku enggak"
Amel menghela nafas, lalu duduk disampingku.
"Jadwal terbang kita siang kan, kuy temuin Mas Krish sebentar. Lumayan masih ada dua jam man kita nunggu"Aku menoleh kearah Amel yang tengah meminta persetujuan.
"Mas Krish ?" Tanyaku heran. Haruskah bertemu Mas Krish ?."Ude jangan banyak tanya, ikut dulu"
Amel menarik tanganku, meinggalkan dua kantung kresek berisi camilan yang belum kumasukan kedalam tas ranselku.
Tanganku terus diseret Amel, hingga sampai didepan komplek perumahan.
Aku bisa melihat keberadaan mobil hitam berjenis sedan, dan dua orang pria dengan perbedaan tinggi badan yang hampir sama.
Aku yakin yang tinggi itu Mas Krish, tetapi siapa lelaki disampingnya.Aku tak bisa melihat wajahnya secara langsung, karena Mas Krish membelakangiku dia menghadap kemobilnya.
"Maaf Mas. Ni anak mewek lagi" kata Amel mengada-mengada cerita. Aku melotot kearahnya, dia hanya menujukan tanda dua jari. Aku memutar bolamata malas.
"Eh gpp. Emang kamu mewek lagi" tanya Mas Krish menggodaku.
"Aku enggak!. Amel bohong"
Mas Krish tertawa.
"Emang bener kata Amel, kamu gak singkron sama badan kamu yang kebentuk itu sama mukamu yang cantik ini"Aku terbengong setelah mendengarkan ucapan Mas Krish. Aku menoleh kearah Amel, lagi-lagi teman gila ku itu hanya nyengir.
"Saya dengar kamu mau balik kejakarta hari ini ?" Tanya Mas Krish padaku. Aku yang sedari tadi terfokus pada lelaki disamping mas Krish yang hanya diam membuatku bertanya-tanya, siapa dia. Kenapa dia tidak berbalik badan, selebihnya malah dia memakai tudung jaket hitamnya.
"Put !" Aku terperanjat sedikit kaget. Amel menepuk bahuku.
"Ah-- em.. i--iya, aku mama dan Amel pulang hari ini Mas" jawabku.
Mas Krish mengangguk. Lalu tanganya merogoh kesaku jas mengkilapnya, mengeluarkan sebuah bungkusan kecil yang terbalut kertas berwarna hitam polkadot merah. Aku mengernyit bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
A G A I N - [BxB||SELESAI]✔
Random⚠ ^GAY story^ _____________ Manakala dia berpikir akan berakhir indah. Tetapi justru sebaliknya. Dirinya tak sengaja menghancurkan hubungan persahabatan yang sudah terjalin sejak lama. Karena ke egoisan nya, orang yang di cintai justru membenci dan...