20.

3.7K 329 60
                                    

Mataku masih terjaga, tertup pun tak bisa. Saat menutup mata adalah hal yang aku takuti saat ini, terus saja terlintas bayangan-bayangan orang 'itu' di dalam otak ku.

Tak terasa satu minggu sudah aku berada di jogja. Dan dua hari setelah kejadian dimana Bobi meninggalkanku tanpa penjelasan di smp itu pun tak menunjukan reaksi apapun. Dua hari Bobi hanya mampir sebentar dan pergi lagi setelah itu tanpa mengucap satu katapun padaku.

Mustahil jika nenek dan mama serta kakek tak menanyakan mengapa Bobi tidak lagi menginap disini.

Dan Bobi hanya menjawab pertanyaan yang nenek lontarkan kala itu dengan alasan sedikit ganjal.

"Obi kenapa hanya mampir tok, gak nginep disini ?" Tanya nenekku saat semua orang sedang berkumpul didepan tv tak terkecuali aku. Bobi pulang hanya mengambil tas slempang miliknya dan kembali berpamitan pada nenek.

"Obi ada kerjaan sebentar nek. Jadi maaf Obi gak bisa lama-lama"

Hanya itu saja alasanya yang ia punya. Akupun mencoba menyapanya, walaupun hatiku masih sangat sakit dan terluka.

"Gak nginep ?" Sapaku kala Bobi selesai mandi dan kembali berkemas.

Dia hanya menggeleng tanpa mengucapkan satu katapun padaku.

Amel. Aku sudah kualahan menahan amarah sahabat ku itu. Aku tidak mau membuat keributan dirumah nenekku ini.

Amel selalu saja menatap tajam kearah Bobi, tapi Bobi hanya menanggapinya dengan diam tanpa menatap balik Amel.

Hanya ada dua kemungkinan yang aku pikirkan.

Satu, apakah Bobi tinggal bersama kekasihnya ?

Mungkin saja iya.

Dan yang kedua, Bobi kerumahnya dan bertemu kedua orang tuanya yang kemungkinan berada di kediaman utama ?

Tapi kenapa harus mengacuhkan ku hingga tak mau berbicara padaku.

Tapi justru otakku menjurus ke pilihan yang pertama. Apa mereka sudah bertungan ?

Tetapi Tuhan justru menunjukan kekuasanya dengan cara malam ini Bobi pulang, dan lagi tadi sempat kedengar dia berbicara pada nenek jika malam ini dirinya akan kembali menginap.

Aku hanya tidur menyamping menutup mataku dan aku masih terjaga.

Aku mendengar suara pintu terbuka lalu tertup sekaligus terdengar suara kunci diputar. Langkah kaki kian mendekat kearah kasur yang kutiduri saat ini.

Sisi ranjang memberat. Bisa kurasakan elusan pelan dikepalaku, aku hanya diam.
Masih terlalu sakit hatiku merasakan ini semua.

Tak ada suara yang kudengar. Hanya suara deritan ranjang tanda Bobi merebahkan dirinya disampingku. Karena posisiku membelakanginya, jadi aku tak tau apa-apa disampingku.

Tanpa kusadari airmataku terjatuh. Terisak dalam diam, cukup sabar aku menghadapinya. Hingga kuberi dia kesempatan untuk mengetahui perasaanya padaku, dan sekali lagi itu dihianatimya sendiri.

Apa yang sebenarnya terjadi pada Bobi. Dan apa yang sebenarnya yang disembunyikan orang yang kucintai saat ini.

***

Siang ini aku dan Amel sedang berada dalam mobil jeep milik kakek. Entah darimana Amel bisa tahu jika Bobi hari ini akan datang ke hotel yang tak jauh dari pusat kota.

Hotel ?

Kata Amel dia tak sengaja membuntuti mobil Bobi menggunakan motor milik pakde Tarjo salah satu kuli kakek untuk membuntuti Bobi.

A G A I N - [BxB||SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang