"Lo kenapa sih Put, bengong mulu lu dari tadi"
Aku yang memang sedang melamun sejak tadi, tersadar karena Amel menepuk pundakku.
Aku melihat kesamping tempat Amel sedang memperhatikanku dengan heran.
Aku menghela nafas panjang.
"Gak pa-pa Mel, aku cuma bosen aja" kataku beralasan ke Amel.Tentu saja bukan itu faktanya.
"Gue gak percaya, gue kenal lo kalo lo bosen pasti lo ngerengek ke gue minta makanan. Tapi sekarang lu kebanyakan ngelamun dan gak fokus sama pancingan lo sampek nyebur ke kolam" ujar Amel yang mungkin sedikit heran dengan perilakuku hari ini.
Sesuai dengan janji awal di kampus tadi, aku dan Amel memang pergi kerumah Amel, seperti biasa menghilangkan penat pikiran dengan memancing ikan di belakang rumah Amel yang memang terdapat kolam ikan buatan.
Entah karena hal apa aku sampai melamun sampai tak nafsu untuk sekedar menimpali omongan Amel yang membahas tentang dirinya setelah lulus kuliah. Aku hanya menimpalinya dengan. 'Em'.
Itu saja.
Aku menggaruk leher belakangku yang memang tidak gatal.
"Maaf. Aku cuma kepikiran satu hal aja kok, dan itu... gak penting" ucapku, dan Amel akhirnya mengagguk pasrah."Nih bawa pulang gih, tante Laura pasti suka lo bawa ikan daripada bawa pulang calon suami"
Aku mendecak sebal dengan omong kosong yang Amel ucapkan.
"Makasih Mel. Aku langsung pulang aja, aku pengen istirahat"
Lebih tepatnya mengistirahatkan pikiranku yang sedari tadi hanya tertuju pada satu titik.
"Iya. Gue paham sama yang lo pikirin"
Setelah berpamitan pada Amel sekaligus membungkus hasil pancingan Amel, aku mengendarai mobilku untuk pulang.
Jangan heran kenapa aku bisa membawa mobil, padahal tadi pagi aku berangkat bareng sama Bobi. Aku meminta sopir ku membawakan mobil kerumah Amel.
Sesampainya dirumah aku memberikan 3 ekor ikan nila kepada bi Ida untuk dibersihkan sekaligus dibumbui agar tidak basi. Lalu aku naik kekamar untuk beristirahat sejenak, sebelum mama pulang.
Aku terbangun karena terganggu dengan suara ketukan pintu yang berulang kali mengusik telingaku.
"Maaf den, nyonya memanggil aden untuk turun makan malam karena ada teman aden yang datang" ujar bi Ida dari balik pintu kamarku yang sedari tadi beliau ketuk untuk membangunkan ku.
Sontak saja aku langsung duduk, karena aku mendengar bahwa ada teman ku datang kerumah.
"Ya bi, nanti Putra turun" jawabku dari dalam.
Teman ?
Siapa.
Selesai membasuh muka dan merapikan penampilan, aku turun untuk memenuhi panggilan mamaku. Dan disitulah aku sedikit kaget, karena Bobi lah yang berada di meja makan yang sedang asik mengobrol dengan mamaku.
Aku berdehem setelah sampai dimeja makan. Sontak saja mamaku serta Bobi memandangku.
"Lama sekali kamu ah, Bobi udah nungguin kamu daritadi" ujar mamaku yang masih asik memotong buah apel.
"Aku baru bangun mah" jawabku. Yang memang aku baru bangun.
"Yaudah yuk mari makan. Bobi pasti suka sama ikan bumbu rujak bikinan tante, tadi anak tante bawain ikan nila ini dari temenya" ungkap mamaku sembari menaruh ikan nila kepiring Bobi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A G A I N - [BxB||SELESAI]✔
Random⚠ ^GAY story^ _____________ Manakala dia berpikir akan berakhir indah. Tetapi justru sebaliknya. Dirinya tak sengaja menghancurkan hubungan persahabatan yang sudah terjalin sejak lama. Karena ke egoisan nya, orang yang di cintai justru membenci dan...