Mataku mencoba terbuka, tetapi masih saja sulit. Bagaimana tidak, semalam aku di sibukan dengan tugas deadline yang harus clear hari ini juga. Dan jadilah aku sangat kekurangan tidur, jam 3 pagi aku baru kelar.
Aku terbangun karena nenek ku mengetok pintu sambil memanggil namaku, walaupun kepala terasa berat serta badan masih pegal karena kurang tidur, kupaksakan untuk bangkit memenuhi panggilan nenekku.
Pintu kubuka menampilkan nenek yang sudah bugar dengan pakaian ala rumahan serta rambut sanggulnya.
"Iya nek" kata ku dengan suara aga serak.
Nenek ku menggeleng kecil.
"Kamu baru bangun, ini udah jam berapa"Aku menengok jam di kamar ku yang ternyata sudah pukul 9 pagi.
"Maaf nek, Putra baru tidur jam 3 pagi karena ada tugas deadline" jelasku pada nenek.
"Yasudah. Gih mandi dandan yang rapih. Udah di tungguin temen mu di depan"
Temen ?
"Teman siapa nek ?" Tanyaku heran pada nenek.
"Wes to, kamu mandi dulu. Nenek mau nemenin temen mu dulu"
Setelah berucap, nenekku pergi keruang tamu. Dan aku memutuskan untuk mandi, agar tubuh dan mataku segar kembali.
Tapi--- temen siapa ?
Ah sudahlah, mandi dulu daripada nenek memarahiku karena lama.
.
.
Sesudah mandi dan memakai pakaian rumahan, hanya kaos oblong merah dan celana boxer hitam dengan rambut sengaja aku biarkan sedikit acak. Tak lupa aku meminum obat sakit kepala biar enteng.
Aku keluar guna menemui teman ku; kata nenek.
Namun langkahku terhenti tak jauh dari nenek serta--- Bobi duduk dan mengobrol saat ini.
Nenek yang menyadari keberadaanku langsung tersenyum dan menyuruhku untuk duduk, tak ada pilihan lain lagi selain aku menurut saja dengan nenek.
Kalau tau gini, kemarin aku meminta pada kakekku untuk aku ikut ke kebun pagi ini.
Huh....
Aku tak niat memandangnya atau menegur Bobi setelah aku sudah duduk di samping nenekku.
"Nah, akhirnya kamu dateng. Nih.. temen nakal mu Obi dateng mau ketemu kamu" kata nenek pada diriku.
Obi; panggilan sayang nenek ke sahabat masalalu ku itu.
Aku hanya tersenyum tipis hampir tak ketara.
"Yaudah kalian ngobrol dulu, nenek mau ketaman belakang. Obi, diminum teh nya. Kamu Putra temenin Obi, pasti kamu juga kangen kan. Yaudah nenek ke taman dulu"
Setelah itu nenek pergi ke belakang rumah. Kini hanya tinggal diriku dengan Bobi di ruang tamu.
Hening, tanpa ada yang membuka suara. Aku juga tak ada niat mengobrol dengan Bobi, malah asik dengan ponsel ku.
"Put" panggil Bobi tib-tiba.
Aku yang merasa terpanggil menatap nya sebentar lalu kembali fokus ke ponsel.
"Hm" jawabku tanpa melihatnya.
Benar-benar bukan sifatku seperti ini. Aku adalah tipe orang yang sangat suka jika teman ku berkunjung menemuiku, aku akan sangat senang dengan hal itu. Tetapi ini kasusnya berbeda. Aku tidak membencinya sedikit pun, sungguh.
Tetapi aku mengontrol diriku agar aku tidak kelepasan dengan penderitaan ku selama ini. Aku masih sedikit takut denganya, entahlah.
"Lo kuliah di jakarta ?" Tanya Bobi bersuara lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A G A I N - [BxB||SELESAI]✔
Casuale⚠ ^GAY story^ _____________ Manakala dia berpikir akan berakhir indah. Tetapi justru sebaliknya. Dirinya tak sengaja menghancurkan hubungan persahabatan yang sudah terjalin sejak lama. Karena ke egoisan nya, orang yang di cintai justru membenci dan...