Bobi terus saja menghubungi nomor ponsel Putra, kekasihnya itu entah pergi kemana. Ia sangat cemas dan hawatir terlebih lagi keadaan pemuda itu belum sepenuhnya pulih, ia hawatir jika pelaku penusukan itu kembali melukai kekasih hatinya.
Mungkin sudah berpuluh-puluh kali cowok elang itu gusar sembari mondar-mandir didepan apartemen dengan sambungan telepon yang terus tak ada balasan Hingga nomor rekannya Krish tertera disana, tak perlu menunggu lama Bobi langsung memencet tombol hijau.
"Lo nyari pacar lo ?", suara Krish terdengar disebarang yang sontak membuat Bobi langsung menajamkan matanya.
"Dimana dia, dia gak kenapa-napa kan. Dimana dia sekarang biar gue jemput dia", jawab Bobi.
"Tenang dulu, cowok lo aman sama gue dan Dave. Dave lagi ngaterin pacar elo pulang, dan saran gue beri dia waktu sendiri dulu. Cowok lo nangis tadi sendirian ditaman, untung ketemu gue. Dia bilang dia ngedenger semua pembicaraan elo sama bokap elo", ujar Krish.
Bobi mengusak kasar wajahnya, ia lantas duduk dilantai sambil terus mengusak wajahnya. Tanda ia merasa sangat bersalah pada pacar manisnya, terlebih lagi kata Krish tadi Putra menangis karena ia mendengar pembicaraanya dengan sang ayah.
"Makasih bro, untung ada elo. Gue takut pelaku yang nusuk dia bakal balik lagi", ucap Bobi.
"Iya sama-sama. Dan soal itu pelaku menurut gue bakal balik lagi, jadi elo harus jaga pacar elo secara ketat. Karena pelakunya sangat dekat sama elo sekarang"
Belum sempat Bobi berseru siapa yang dimaksud 'dekat dengannya'. Namun sambungan telepon diputus langsung oleh Krish, ia bangun dari duduknya mencoba tenang.
Saat hendak kembali masuk, tiba-tiba sebuah cengkraman menghentikan langkah Bobi. Ia berbalik menemukan siapa pelakunya, dan ternyata Galang.
Pria karismatik itu menatap Bobi seakan ingin menghabisi pemuda elang itu, cengkramanya sungguh kuat Bobi meringis karena hal itu.
"Lepas !", ucap Bobi dingin. Galang menurutinya tapi pria itu masih menatap Bobi tak beranjak sedikitpun dari posisinya.
"Mau apa lagi lo. Gue gak ada urusan sama elo, gue gak kenal sama lo !!", seru Bobi.
Galang tertawa mengejek, kakinya melangkah satu langkah kedepan.
"Apa perlu kenalan lagi ?. Kenalin gue Galang, orang yang akan bunuh elo karena berani-beraninya lo bikin nangis Putra".Bobi menegakkan tubuhnya, pikirnya tadi pasti manusia sok tau ini akan ikut campur masalahnya dan yup.. benar sekali. Lihatlah sekarang.
"Gue gak peduli lo mau bacot apa kegue, gue cuma mau negesin sama elo. Jangan. Ikut. Campur. Urusan. Gue", ujar Bobi penuh penekanan.
Kedua tangan Galang terkepal kuat, menahan amarah yang sedari tadi ia simpan.
Pemuda elang itu kembali berpikir heran, entah siapa dan darimana orang aneh ini bisa tau dan segalanya sok tau tentang masalah apa saja yang sedang Putra dan dirinya alami saat ini.
Apakah orang ini cenayang ?, atau justru punya indera keenam ?.
Oh.. Shit !!
Itu mustahil !
Bobi masuk kedalam gedung apartemennya tanpa menggubris lagi sosok Galang yang masih berdiri disana dengan menahan emosinya.
Kini semua isi pikiranya hanya tertuju pada kekasih manisnya, besok ia akan segera menemuinya dan menjelaskan semua kesalah fahaman tadi.
Yang pastinya meminta bantuan pada Krish
*****
Matanya mengerjab beberapa kali, telunjuknya mengusap matanya yang masih perih akibat tangisan semalam. Pasti kedua matanya bengkak.
KAMU SEDANG MEMBACA
A G A I N - [BxB||SELESAI]✔
Random⚠ ^GAY story^ _____________ Manakala dia berpikir akan berakhir indah. Tetapi justru sebaliknya. Dirinya tak sengaja menghancurkan hubungan persahabatan yang sudah terjalin sejak lama. Karena ke egoisan nya, orang yang di cintai justru membenci dan...