01.

9.3K 767 26
                                    

Jam di sudut kamar ku sudah menunjukan pukul 9 pagi, matahari pun sudah tinggi. Tapi aku masih terlalu malas untuk sekedar duduk. Beberapa kali mataku melirik jam di sana, tapi nihil tubuh ku masih malas untuk bangun.

Hari ini free kuliah online, hal ini lah faktor utama yang membuatku malas. Ketukan di pintu terdengar untuk ke sekian kalinya, aku tau itu pasti mama ku. Tetapi apa daya, semakin mengusik ku semakin aku memepererat pelukan ku di guling.

Tapi ketukan kali ini beda, di lengkapi dengan teriakan ayah.

"PUTRA... CEPAT BANGUN !. CEPAT BANGUN ATAU AYAH DOBRAK PINTUNYA !"  teriak suara bariton milik ayah.

Lantas langsung membuat ku duduk dan segera membuka pintu. Bisa gawat kalau ayah ku benar-benar melakukan hal itu.
Walau aku tau ayah tidak mungkin menendang pintu yang telah dia rancang sendiri, pasti dapet anceman dari mama.

Ceklek...

Saat ku buka pintu, di depan ku sudah ada mama yang memasang wajah garang. Uh ayolah mah anak mu ini sangat malas.

"Mau jadi apa kamu hah !!, jam segini baru bangun !" Marah mama sambil menjewerku dan menyeretku ke bawah.

Salah ku juga terlalu malas.

"Ah.. ampun mah, aw aw aw maaa lepasss sakitt loo"

"Kamu bikin darah mama naik tau !" Ucap mama lagi yang sudah melepaskan telingaku.

"Mana, gak keliatan" candaku menggoda mama.

"Kamu--

"Udah !. Putra kamu free kuliah online kan hari ini ?" Tanya papa dari dapur dan duduk di meja makan.

"Iya" jawabku.

"Pas. Ikut papa ke gym, liat badanmu mulai berubah gemulai lagi tuh"

Aku dan mama sama-sama memutar bola mata malas ke arah papa.

Benar juga sih. Sejak pandemi ini aku jadi malas keluar rumah, apa lagi nge gym.

"Gak ah males" jawabku.

"Kali ini mama dukung kamu sayang. Biarin aja kenapa si yah, mama mau anak ku kembali cantik seperti dulu lagi" kata mama membelaku.

"Nggak !. ayah tetap bawa kamu ke gym hari ini"

Dasar bapak pemaksa. Ikut ajalah, entar juga sampai di sana aku akan keluyuran jajan di luar.

"Whatever yah" jawab ku pasrah.

.
.
.
.
.
.
.

Hampir lupa.

Kenalin namaku Putra Harieswara. Panggil aku Putra. Aku seorang mahasiswa jurusan hukum, semester 3. Aku adalah anak dari Aris Harieswara, seoarang prajurit tentara. Dan anak dari seorang Ana Lestari Harieswara, seorang ibu rumah tangga yang bawel tapi penyayang.

Dulu sewaktu sd sampai sma, aku tinggal di kota kelahiran ku bersama nenek serta kekek ku. Untuk ayah dan mama ku sesekali menyempatkan menjenguk walaupun 1 bulan sekali. Hingga sebuah keputusan yang ku ambil karena suatu perbuatan yang membuatku memebenci diriku sendiri, akhirnya aku memilih pergi jauh dan tinggal bersama ayah ku di kota yang berbeda.

Jika di ingatkan lagi tentang dia. Hati ku serasa di tikam oleh pisau, akibat dari kebodohan diriku membuat suatu ikatan persahabatan ku hancur.

Aku memilih pergi dari pandangan matanya, aku pun juga tau memang dia sudsh membenci ku. apa lagi sekedar melirik. Aku akan mencoba melupakan nya, walau kenyataan nya tidak bisa.

Sampai saat ini aku masih mencintai nya, tidak ada lagi nama yang masuk dalam hati ku. Hanya nama nya yang terukir rapih di dalam lubuk hatiku.

.
.
.
.
.
.

A G A I N - [BxB||SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang