36. kangen mark

5K 1K 281
                                    

Om, kamu tuh ko bisa ganteng begini adonan nya apaan sih? 🤭🤔

Diana POV

Aku pikir aku akan menemukan sosok Mark di lobi kantor pada saat jam pulang, tetapi dugaanku meleset, sampai berpikir lagi oh mungkin dia menunggu aku di kostan, ternyata lagi-lagi dugaanku meleset.

Sampai keesokan harinya aku pikir akan mendapati mobilnya terparkir di halaman kostan pagi hari ini, ternyata pria itu tidak muncul.

Capek juga otak ini hanya berpikir ke satu pusat saja.

Mau bernafas lega tapi merasa sedikit kehilangan, kok pria itu tidak menelpon maupun mengirim pesan apa pun padaku sejak kemarin pagi.

Seharusnya yang marah kan aku, bukan dia, kenapa malah sampai sekarang Mark tidak muncul ke hadapanku.

Semalam aku pulang telat bukan karena ingin menghindari Mark apabila dia datang menjemput, tetapi karena kerjaan lumayan banyak di akhir bulan sehingga pikiranku jadi terfokus pada kerjaan, apalagi memang tidak ada lagi arwah yang mendatangiku seharian di kantor, dan di kostan pun keadaanku aman terkendali.

Semalam hanya ada suara arwah-arwah penunggu kamarku saja yang terdengar berisik di luar kamar membicarakan soal patungan berlangganan Nefl*x.

Aku melangkah menuruni anak tangga dengan langkah gontai.

Kemarin sudah memutuskan untuk melupakan Mark tetapi ragaku ini malah merindukan sentuhannya.
Sentuhan yang bikin jantung berdebar kencang. Dan yang lebih memalukan adalah sampai membuat pusatku berkedut-kedut mengeluarkan cairan, ahh... sebal sama Mark sampai bisa membuatku seperti itu.

"Teh Diana lesu pisan, belum sarapan apa karena mister teu datang nga jemput?" Suara kang Asep terdengar ketika aku melewati pos security kostan.

"Lesu karena belum gajian kang" Jawabku ngelantur, biar saja, biar kang Asep sekalian mendengar curahan hatiku, kesedihanku makin bertambah karena di penghujung tahun ini liburan panjang tetapi gaji belum menampakkan diri di rekening.

"Hati-hati mbak Diana, jangan lesu, harus tetap waspada karena bahaya selalu mengintai kalau kita lengah" Kali ini si bapak berkumis tebal penunggu security tidak lupa memberikan wejangan padaku.

Aku tersenyum tipis ke arahnya, pagi ini aku berangkat sendiri, lagi-lagi Ika sudah berangkat terlebih dahulu sehingga aku mengorder ojek online.

Sesampainya di depan gerbang gedung perkantoran hati kecilku berharap lagi menemukan mobil Mark terparkir di halaman gedung, tetapi lagi-lagi harapanku tidak terkabulkan.

Pria itu kemana ya? Apa dia menghindariku dengan cara pergi keluar kota atau keluar negeri seperti tokoh-tokoh pemeran utama di drama-drama Korea atau di novel-novel yang pernah aku baca?

Dia akan muncul lagi setelah setahun berlalu, duh, jangan setahun dong, kelamaan, dua minggu deh, ceritanya menghindariku sekalian menghabiskan jatah cuti tahunan.

Lalu lalang orang-orang yang berpapasan denganku tidak aku hiraukan sampai aku berada di ruangan.

Mataku melebar senang ketika melihat ada satu buah gelas kertas kopi di atas mejaku.

Pasti dari Mark, pikirku bahagia lalu meraih gelas kertas tersebut dan menatapnya penuh haru.

"Hot cappuccino latte, gue ngabisin semua reward sebelum expired" Suara Ika terdengar dari samping.
Kemunculannya tidak aku sadari karena terlalu senang melihat ada gelas kopi yang aku pikir pemberian Mark.

Tanganku lunglai meletakkan gelas kopinya lagi di atas meja. Bukan dari Mark.

"Mau beef filone gak? Apa mau tiramisu macaron?" Tawar Ika sambil meletakkan piring ke atas mejanya.

Ghost Messenger Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang