Ahh mana jakunnya ga gerak2 naik turun, julpah hoax nih 🙄
Diana POV
Pria itu berada di dalam mobil yang terparkir di halaman kostan, begitu melihatku turun, pria yang berpenampilan kasual dengan celana jeans berwarna biru tua di padu atasan kaus berwarna hijau army lengan pendek itu langsung keluar dari mobilnya dan tersenyum padaku.
Senyuman Mark sangat merekah memperlihatkan deretan rapi giginya yang berwarna putih, bakal jenggotnya pun tercukur tipis tidak seperti Fabian.
Ternyata Mark memiliki lesung pipi yang selama ini tertutup bulu-bulu di wajahnya.Untung kebanyakan dari penghuni kostan sudah pada berangkat kerja pagi-pagi buta, jadi tidak ada yang menikmati pemandangan segar di pagi hari ini.
Tubuhnya yang menjulang tinggi dan berotot sangat cocok menjadikannya seorang model, aku yakin baik Mark maupun Fabian memiliki perut 6pack seperti kebanyakan para pria asing yang memiliki gen bagus.
Lihat saja otot lengan atasnya yang bersembulan, lengan pendek kausnya itu memang tidak dapat menyembunyikan otot trisep maupun bisepnya.
Urat-urat di lengan bawahnya tercetak jelas sehingga menambah kesan macho dirinya, jari-jari panjangnya terlihat kokoh, jari-jari yang semalam berhasil membuatku nyaris terpekik karena meremas bokongku.
Aku menunduk sambil menepuk-nepuk wajah agar hawa panas tidak berhasil menjalar sehingga membuat permukaan wajahku merah padam.
Setelah berhasil menormalkan suhu wajah, aku mendongak dan masih menemukan Mark yang tersenyum padaku.
Senyuman yang hanya di tujukan padaku.
Aku yakin Mark dari tadi menungguku di dalam mobil, Mark berbeda dengan Fabian.
Boleh taruhan kalau Fabian yang sedang menunggu, playboy itu pasti keluar dari mobil dan tebar pesona."Selamat pagi, slept well?" Tanya Mark begitu aku berdiri tepat di hadapannya.
Indera penciumanku langsung mencium wangi aroma parfum yang sudah bercampur dengan aroma tubuh Mark.
Segarrrr, wangiii... jadi ingin berada di pelukannya lagi.
"Pagi juga, iya, slept like a baby" Ucapku gugup.
Semalam aku berusaha keras untuk dapat memejamkan mata.Kilasan-kilasan adegan kami berciuman memenuhi pikiranku belum lagi suara berisik para penunggu kamarku dari luar kamar membahas soal Mark dan aku yang semalam berciuman sampai beberapa kali.
Untung fisikku benar-benar lelah sehingga tidak butuh waktu lama aku bisa terlelap.
"Good" Mark berjalan menggiringku ke sisi pintu penumpang dan membukakan pintu untukku, membantuku masuk ke dalam mobil dengan memegang lenganku dan memasangkan seatbelts lalu tersenyum padaku sebelum dia menutup pintu.
Sweet banget memang apa yang dia lakukan padaku.Aku mengedarkan pandangan ke segala penjuru sudut kostan sementara Mark berjalan memutari depan mobil dan langsung masuk duduk di balik kemudi.
Aman, tidak ada arwah maupun manusia yang nongol.
Ika saja tumben sudah berangkat duluan, padahal aku tadi mau menawarkan berangkat bersama, mumpung dapat tumpangan gratisan.
"Makasih Asep" Mark melambai ke arah security kostan setelah menurunkan kaca jendela mobil melewati pos dengan laju pelan.
"Kopi na makasih mister, enak, urang jadi seger" Kang Asep memperlihatkan gelas kertas berlogokan putri duyung dengan dua ekor ke arah kami setelah Mark memberhentikan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Messenger
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 26/7/20 - 16/1/21