Mau kemana sih mister pake kacamata segala? 😆
Diana POV
"Ha?" Mulutku melongo lebar.
"Manajer?" Lanjutku bingung.
"Sebentar, ini siapa yang ngaku-ngaku jadi manajer saya?" Tanyaku masih belum mencerna perkataan mereka, layaknya orang yang baru bangun tidur dan di ajak ngobrol, otakku seperti belum ngumpul sepenuhnya.
"Lah iya itu si mister, kita udah 3 hari ini gak boleh ketemu sama embak, ya Sum ya?" Kata si ibu sembari mencolek perempuan pertama dan meminta dukungan dari arwah yang lain.
"Mister itu siapa?" Tanganku menggaruk kepala karena masih bingung.
"Ganteng yak, Sum, eh elu tau kagak? Si Tinah sama Julpah lah mereka berantem ngerebutin si mister" Lanjut si ibu dengan muka mulai bergosip.
"Si mpok mah, tadi ngelarang saya ngegosip, ehh sekarang malah ngomongin orang"
"Hehehe... lah abisan si mister ganteng banget yaa, mpok baru kali ini liat ada arwah ganteng kaya dia, seger ini mata..."
"Mpokkk... si mister datenggg..." Sesosok arwah lain tiba-tiba muncul menembus pintu tangga darurat.
"Waduhh... buru dah kabur kita, lah belom kelar ini kita ngobrolnya, kabur, Sum..." Kata si ibu panik.
Mereka pun berhamburan.
"Kita kabur gini kaya ada razia ya mpok"
"Hahaha... hooh"
Suara si ibu masih terdengar sebelum sosok mereka menghilang dari pandanganku.
Ini mister siapa sih yang mereka bicarakan?
•••
"Elu mikirin apaan sih dari tadi kening elu kerut-kerut gitu, Din?" Tanya Ika setelah menyuapkan sendok berisikan lauk dan nasi ke dalam mulutnya.
Aku tidak langsung menjawab karena memang masih bingung, kalau mau cerita ke Ika juga yang ada malah ngegantung.
Kan gak enak kita yang bercerita tapi kitanya sendiri juga masih bertanya-tanya, siapa gerangan mister itu.
Tubuhku bergerak ke samping kanan lalu menoleh ke belakang secara tiba-tiba.
"Apaan sih? Bikin kaget aja" Seru Ika kaget karena gerakanku itu membuat meja bergoyang, tangannya sampai memegang gelas berisikan es jeruk miliknya karena isinya nyaris tumpah.
Mataku memicing mengedar menyapu kesegala penjuru sudut rumah makan yang sekarang kami sambangi.
Karena tidak melihat apa yang tadi aku rasakan aku kembali menghadap ke depan lalu mencondongkan tubuh ke arah Ika sembari menunduk.
"Ka, bulu ketek elu berdiri gak?" Tanyaku menanyakan kepekaan bulu ketek Ika kalau ada mahkluk halus yang muncul di sekitar kami.
"Nggak" Jawabnya cepat lalu meneguk es jeruknya.
"Kenapa sih?" Tanya Ika penasaran karena aku kembali memutar tubuh ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Messenger
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 26/7/20 - 16/1/21