20. perasaan hangat

5.6K 1.1K 207
                                    

Klo begini mukanya beneran kliatan galak 🙈
Btw kecapean abis nukang ya mark? 😅😆

Mark POV

"Kamu tinggal di sini?" Tanyaku begitu mobil terparkir di halaman kostannya.

Pandanganku mengedar melihat suasana malam di kostannya yang terlihat terang karena lampunya menyala dengan penerangan yang cukup bagus.

"Iya" Jawab Diana singkat.

Perempuan yang masih duduk bergeming di tempatnya terlihat gugup dan canggung sejak kami menyantap makan malam yang sangat telat hanya berdua saja.

"Makasih ya udah di bayarin makan sama nganterin pulang" Diana bergerak dengan tiba-tiba membuka seatbelt yang membelit tubuhnya.

Aku melirik jam digital di dashboard, tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam kurang sepuluh menit.

Mataku mengamati gerakannya, mungkin karena gugup, Diana tidak bisa membuka kaitan besi yang seharusnya hanya tinggal di klik saja.

Dengan gerakan pelan aku mendekati tubuhnya yang mendadak tegang karena kedekatan tubuh kami.

Sampai terasa nafasnya berhembus panas menggelitik menembus kulit leherku.

Punggungnya menegak dan aku tahu Diana langsung menahan nafas beberapa detik kemudian, kulihat tangannya mencengkram erat pinggiran kursi.

Sengaja aku memperlambat mengapai besi pengait dan semakin menunduk hampir nyaris menyentuh perutnya yang rata.

Tubuhnya kian menekuk ke belakang.

Aku terkekeh tanpa suara, perempuan ini sepertinya tidak terbiasa berdekatan dengan pria.

Tetapi kenapa dia bisa terlihat santai berdekatan dengan makhluk halus?

Aneh

"Udah lepas" Kataku setelah berhasil membuka seatbeltnya lalu memundurkan tubuh kembali.

"Makasih" Balas Diana, wajahnya menunduk dengan suara pelan.

"Kamu gak nawarin saya masuk dulu?" Tanyaku malah menawarkan diri ketika melihatnya hendak membuka pintu mobil.

Diana mematung lalu perlahan memutar tubuhnya ke arahku.

"Eung..." Diana mendongak dan menatapku ragu setelah melihat ke arah kamar-kamar yang berjejer.

"Mau ngapain? Udah malam, lagian di sini ada jam malamnya gak boleh sembarang nerima tamu pria" Lanjut Diana meringis.

"Oh gitu" Aku tersenyum mendengar alasannya.

"Saya haus nih" Kataku mencoba mencari alasan agar dapat melihat kamarnya.

Dia sudah beberapa kali datang dan masuk ke dalam apartemenku jadi tidak ada salahnya kalau aku pun melakukan hal yang sama.

"Ya udah sebentar saya ambilin air dingin dulu, kamu tunggu di sini aja ya" Diana membuka pintu mobil lalu turun dengan gerakan cepat.

Sedikit kecewa karena Diana tetap menolakku untuk masuk ke tempat tinggalnya.

Aku terkekeh melihatnya berjalan menaiki undakan tangga menuju kamarnya yang ternyata terletak di lantai dua dengan sesekali melihat ke arah mobilku, ku lihat tangannya mengusap dada berkali-kali.

Diana terjerembab di anak tangga paling atas, perempuan itu kemudian berkacak pinggang setelah berdiri dengan kepala menggeleng pelan.

Aku tahu perempuan itu lelah, tetapi dia tidak mengeluh maupun memperlihatkannya secara nyata setelah melewati hari ini walaupun kemarin akhirnya dia meledak karena terlampau jenuh dengan kejadian yang menimpa dirinya selama beberapa tahun belakangan ini.

Ghost Messenger Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang