12. tertarik

7.1K 1.3K 331
                                    

Mark muda, cakepan ga brewokan ya, eh tapi klo brewokan lebih macho sih

Klo di pikir2 ngapain ributin dia brewokan apa ngga, emangnya dia mikirin kita 😅

Btw yg kemarin ngejawab mark pingsan gegara ngeliat penampakan penungggu yg suka ngerangkak, selamatttt anda mendapatkan voucher menginap 3 hari 2 malam bersama julpah 😂😂😆 di klinik kantornya diana wkwkwk

Mark POV

"Yang nyuruh mbak nya nampakin diri itu siapa?"

"Saya yakin deh si Mark pingsan karena kaget ngeliat mbak nongol di belakang Fabian"

Terdengar lagi suara Diana ketika mataku perlahan terbuka.

"Ya abisan tadi mbak Diana ngomong, 'Mending kamu sekarang nampakin diri deh biar dia percaya'"

"Mbak Diana emangnya tadi nyebutin nama? Salah saya gitu karena saya nampakin diri?"

Terdengar suara perempuan lain dari belakang Diana.

"Gak, kamu gak salah, yang salah muka kamu" Sahut Diana ketus.

"Emang mbak nya gak liat kami bertiga lagi bicara? Kami itu saya, Mark sama Fabian kenapa mbak ikut-ikutan nimbrung nongol?"

"Tadi kan saya udah nyuruh pilih salah satu tempat buat mbak tempatin, mbak nya pilih dapur, terus kenapa mbak balik lagi ke ruang TV?"

Suara Diana terdengar kesal.

Penglihatanku memang masih samar, tetapi aku bisa memastikan ada tiga sosok selain diriku yang berada di ruangan ini.

"Acara gosip di TV udah mulai mbak Diana, saya mau nonton, makanya saya balik ke ruang TV" Terdengar lagi suara perempuan yang aku bisa pastikan adalah pemilik suara dari penunggu apartemenku.

Aku mencoba bangun dan mengedarkan pandangan, ternyata aku sudah berada di kamar tidurku.
Siapa yang membawaku ke sini?

Diana?

"Mark nya udah sadar"

Aku menoleh ke arah sosok tembus pandang pria yang memiliki wajah dan perawakan sama persis dengan diriku, Fabian, kembaranku, pria itu akhirnya membuka suara setelah beberapa saat lamanya kamarku ini hanya di dominasi oleh suara perempuan.

Satu perempuan gila bernama Diana, dan satu lagi perempuan yang membuatku pingsan karena kaget melihat wajahnya.

Ternyata sosok hantu yang sering menyalakan TV itu memiliki wajah begitu menyeramkan, ya ampun, bagaimana aku mendeskripsikan wajahnya yang bisa di bilang tidak lengkap itu ya?

Selama ini aku memang hanya melihatnya merangkak karena wajahnya selalu menunduk, sekalinya dia benar-benar menampakkan diri dan wajahnya terlihat jelas, aku berani menjamin, tidak ada satu pun manusia yang berani melihatnya.

Tetapi...

"Udah sono balik ke dapur, jangan sampe bikin Mark pingsan lagi liat muka mbak nya"

Tetapi hanya Diana, perempuan ini sangat berani dan tidak ada takut-takutnya, baru kali ini aku melihat ada manusia yang membentak dan menyuruh-nyuruh hantu.

Luar biasa!

"Mbak Diana" Sosok penunggu apartemenku itu sepertinya tidak bergeming dari tempatnya karena dia malah memanggil Diana.

"Apalagi?" Suara Diana masih terdengar kesal setelah menoleh ke belakang, ke arah penunggu apartemenku.

"Tolong bilangin om Mark, jangan usir saya ya, maaf tadi bikin kaget, saya janji deh bakalan panjangin poni biar muka saya gak keliatan"

Ghost Messenger Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang