Klimis beningggg 😍
Ini tante punya ada kira2 3 photo mark/fabian yg aduhai semerbak seger buat mata, satu ga pake celana tapi ketutupan kaos, kedua pake celana super tipissss sampe kecetak dan ketiga pake modelan celana training dan nongol, peng tante posting tapi ya pasti kena dpt surat cinta dari watty deh wkwkwk 🙈😆
Diana POV
"Masih kurang sama gamparan gue kemarin?" Perempuan cantik yang muncul dari balik pintu langsung menghardik Mark begitu dirinya membuka pintu dan melihat ke arah pria tinggi berotot pemilik wajah tampan tetapi galak di sampingku seakan ingin merobek-robek dan mencabik-cabik Mark lewat tatapannya.
"Saya mau meluruskan sesuatu" Kata Mark cepat.
"Punya elu bengkok gak bisa di lurusin" Balas perempuan itu sambil melirik ke arah pangkal paha Mark.
"Ha?" Mark tampak bingung mendengar ucapan perempuan itu.
"Eh?" Tatapanku mengikuti arah pandangan si perempuan.
"Wow... bengkok Jul" Suara si penunggu klinik terdengar di belakangku dengan nada takjub.
"Apanya Mark yang bengkok dan gak bisa di lurusin? Dia ngomongin apaan sih?" Kali ini suara Julpah yang terdengar.
"Kura-kura dalam perahu
Ada mangkok kebawa arus
Pura-pura gak tau
Bengkok lur...""Kalian bisa diem gak?" Aku menoleh ke belakang dengan tatapan tajam, masih bisa-bisanya bikin pantun di situasi seperti ini, untung Mark tidak bisa mendengar mereka.
Bengkok, aku memang sama tidak mengertinya seperti Julpah, tetapi mendengar pantun pada situasi seperti ini rasanya tidak pas.
"Ini siapa? Elu pake bawa-bawa perempuan baru buat nunjukin ke gue? Buat manas-manasin gue?" Perempuan itu tiba-tiba menunjuk-nunjuk jarinya ke depan wajahku.
"Dih, emangnya mbak Diana kompor, ya gak Jul?" Si penunggu klinik membuka suara lagi, tidak mengindahkan perkataanku barusan.
"Iya, emangnya dia sayur lodeh minta di panasin" Julpah menimpali.
"BISA DIEM GAKK!!!" Teriakku kesal karena mereka malah mengganggu konsentrasi untuk memulai perkenalan pada perempuan yang kini menatapku sinis.
"Elu ngebentak gue?!" Tanyanya dengan jari telunjuk menyentuh pundak sehingga tubuhku mundur mengenai Julpah, hawa dingin langsung terasa menyengat punggungku.
Aku kembali maju sehingga kami berdua berdiri berhadap-hadapan dengan sangat dekat.
Akhirnya aku kembali melangkah mundur ke tempat semula.
"Dia ngebentak gue kelesssss" Sosok penunggu klinik maju dan menampakkan diri dengan tiba-tiba tanpa bisa aku cegah.
Si perempuan itu kaget dan menutup wajahnya dengan menjerit ngeri.
"Elu ngapain deh muncul? Kan belum waktunya" Julpah menepuk punggung si penunggu klinik.
"Kesel gue, ini perempuan dari tadi teriak-teriakan mulu bukannya nyuruh kita masuk, ngomong baik-baik aja gak usah pake nge gas gitu, terus dengerin penjelasan Mark dulu" Sosok penunggu klinik memudar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Messenger
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 26/7/20 - 16/1/21