5. julpah si arwah genit

10.1K 1.2K 237
                                    

Bener kannn bulunya itu lohhh
Baru di lengannya, belom di ononya...
Di kakinya yaaa (bukan yg lain) 😅😂
Dan tante pun ngebayangin klo dia merinding penampakannya lebih edun dari merindingnya ika kali ya? (Bulunya bediri semua) 😅🤣
Trs klo pacaran sama dia berasanya pacaran sama manusia apa wa'aung? 🤣

Fabian POV

Nyaris saja aku menampakkan diri secara langsung. Diana tampak terkejut melihat pantulan wajahku di kaca spion.

Sebenarnya aku ingin memperkenalkan diri dengan cara dramatis bukan seperti tadi, muncul di kaca, ahh buatku terlalu mainstrem.

Hari menjelang sore, kaki ini terasa pegal karena kelamaan berjongkok di dekat dispenser yang letaknya di ujung ruangan Diana, aku masih mengamati perempuan itu. Sudah 3 hari belakangan ini aku selalu mencegah arwah-arwah yang ingin meminta tolong pada Diana.

"Mis... mister" Colekan di pinggang membuatku terhentak kaget.

"Hihihi... kaget yaaa" Sesosok arwah perempuan dengan rambut model bob terkikik.

Kenapa harus nyoleknya di pinggang? Kan bisa menepuk punggung atau lenganku.

"Kenalin nama saya Julpah" Tangannya mengulur ke arahku.

Aku menatapnya ragu.

"Mister namanya siapa sih? Kasih tau dong, biar saya mantan orang pertama yang tau namanya mister, hihihi..." Perempuan di sampingku yang ikutan berjongkok itu lagi-lagi terkikik.

Mataku terpaku pada bibirnya yang kelewat merah.

Sangat-sangat mencolok dan kontras dengan kulitnya yang putih.

"Ihh... mister jangan liatin bibir saya dong... suka ya sama lipstick yang saya pake sampe gemes gitu liatnya" Tangannya menepuk lengan atasku.

"Ya ampun... keras bener ini lengan, mesti dulu waktu masih idup sering ngegim ya?" Sekarang tangannya malah memijit-mijit otot bisepku.

"Gym, bukan gim tapi gym" Ralatku.

"Gym pake lidahnya mister, kalo lidah saya ya gim, hihihi..." Sahutnya dan kembali terkikik dengan tangan menutupi mulutnya.

Apakah perempuan ini adalah kuntilanak yang sering aku dengar rumornya? Tetapi kok rambutnya bob pendek tidak panjang seperti deskripsi para arwah-arwah yang pernah ku dengar.

"Mister" Julpah memanggilku dengan menggeser tubuh mendekat padaku.

"Mister kapan mau minta tolong ke mbak Diana?" Tanyanya dengan wajah mendongak menatapku.

Alisku bertaut mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulutnya.

"Jangan lama-lama dong mister, kita juga kan pengen minta tolong mbak Diana, mister pengen ya di demo sama arwah-arwah yang lain?"

"Di demo?" Keningku mengernyit dalam.

"Serem loh mister kalo di demo arwah-arwah, mereka bisa gentayangin mister tiap detik" Jawabnya.

"Maksudnya gentayangin saya, gimana?" Tanyaku bingung, aku juga kan arwah, masa arwah gentayangin arwah juga? Memangnya bisa?

"Ck, mister tampangnya doang yang ganteng nih, ternyata oon" Julpah berdecak gemas sembari mencolek lenganku genit.

"Ini apaan sih? Kok jadi keseringan colek-colek saya? Memangnya saya sabun colek?" Tanyaku lalu berdiri.

"Kalo mister sabun colek udah pasti bakalan saya beli buat saya colekin sampe abis, hihihi..." Julpah kembali terkikik dan ikutan berdiri.

Ghost Messenger Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang