37. be gi tu...

6.4K 1K 302
                                    

Klo ada nemu lakik macam begini jogging di gbk, tante bakalan tutup pintu masuk dan ngusirin semua org biar cuman ada om mark sama tante aja yg jogging 🤭😆

Mark POV

Aku terkejut membuka pintu apartemen ketika hendak keluar mendapati Diana berdiri di depan pagar teralis besi.

Perempuan yang harusnya aku mau datangi kostannya itu ternyata malah mendatangiku duluan.

Sudah berapa lama dia berdiri di sana? Mengapa dia tidak masuk? Dia kan mempunyai kartu akses apartemen ini.

Aku berjalan pelan melangkah mendekatinya. Hatiku terasa hangat melihatnya di sini.

Sejak kemarin aku sangat takut sudah menyinggung perasaannya, sampai aku memberinya waktu untuk sendiri dan tidak berani mengusiknya.

Padahal aku sangat-sangat ingin menemui untuk meminta maaf dan memeluk tubuhnya erat.

Aku benar-benar menyesal telah mengatakan hal seperti itu padanya.

Diana bergerak kaku menjauhi teralis besi.

"Kamu udah lama di sini?" Tanyaku setelah membuka akses pintu. Memberikan senyuman terbaik yang aku punya menyambut kedatangannya.

"Nggak, baru sepuluh menit" Jawabnya cepat lalu menunduk.

"Ayo masuk" Kataku sambil melebarkan pintu menunggu dia untuk dapat melewatiku.

"Kamu mau keluar?" Tanyanya sambil melihatku dari atas sampai bawah.

"Iya" Jawabku singkat tanpa memberitahukan tujuanku sebenarnya adalah ingin menemuinya di kostan.

"Saya ganggu? Kalo gitu saya pulang aja" Diana berhenti melangkah ketika kami hampir masuk ke dalam apartemen.

"Kamu udah ada di sini, aku gak bisa ngebiarin kamu pulang begitu aja" Ucapku lalu buru-buru menutup pintu di belakang kami setelah mendorong tubuhnya masuk sepenuhnya ke dalam unit apartemen.

Matanya melebar melihat tindakanku.

"Gak apa-apa saya nanti bisa ke sini lagi" Diana terlihat canggung hendak memutar tubuh ke arah pintu.

Tanpa berpikir lagi aku langsung menarik dan memerangkap tubuhnya dalam dekapan.

Sangat-sangat erat karena tidak ingin Diana lepas dariku.

"Jangan pulang, maafkan aku" Ucapku di telinganya.

Cinta, aku menyadari perasaanku padanya lebih dari rasa suka.

"Di sini dulu, jangan pulang" Suaraku terdengar memohon dengan tangan semakin erat membungkus tubuhnya, aku tahu aku bisa melukainya apabila kedua tangan ini masih memeluknya seperti ini.

"Iya gak pulang" Suaranya teredam di dadaku.

"Stay here, kalau bisa jangan pulang, menginaplah"

Diana tidak menjawab perkataanku.

"Diana" Panggilku pelan.

"Gak boleh nginep" Jawabnya kemudian.

Aku mengendurkan pelukanku lalu menangkup wajahnya lembut, mata Diana terpejam.

"I'm so sorry" Ucapku lagi meminta maaf padanya, ibu jariku mengusap pipinya dan berakhir mengusap sudut bibir miliknya.

Diana mengangguk dengan mata masih terpejam.

Dengan cepat aku menggendong tubuhnya sehingga membuat Diana kaget lalu aku berjalan mencari tempat untuk Diana duduk agar wajah kami sejajar.

Ghost Messenger Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang