1. ghost messenger

41.4K 1.9K 441
                                    

Kali ini tante menampilkan pria berbulu yg bisa bikin kita2 merinding disko liatnya 😆😆😆

Diana POV

"Tolongin ibu ya neng" Telapak tangannya yang dingin menyentuh punggung tanganku sehingga membuatku berjengit merasakan sentuhannya.

Reaksi tubuhku langsung meremang.

Aku tersenyum tipis menanggapi permintaan ibu yang duduk di depanku sembari menarik tangan perlahan-lahan sehingga terlepas dari tangkupannya.

"Ibu gak tau minta tolong ke siapa lagi, kemarin ibu denger cerita kamu dari..."

"Iya bu, nanti saya sampein ke anak ibu, alamatnya di mana ya bu?" Potongku sambil kembali tersenyum lalu mengeluarkan buku note kecil dan pulpen dari ransel yang memang selalu aku bawa.

Ibu paruh baya itu tersenyum senang tangannya mengambil alih buku note kecil dan pulpen yang aku berikan.

Mataku mengamati caranya memegang pulpen yang terlihat samar.

"Makasih banyak ya neng, ibu gak bisa balas kebaikannya, kalau aja ibu masih id..."

"Doain aja semoga saya di pertemukan jodoh secepatnya bu" Potongku lagi untuk kedua kalinya.

Mata ibu itu melebar kaget.

"Kamu belum punya pacar? Jodoh maksudnya untuk jadi pacar apa suami neng?" Tanyanya.

Aku terkekeh pelan.

"Kalau bisa suami bu, saya udah ketuaan buat pacaran" Jawabku.

Umurku tahun ini menginjak kepala tiga, pacaran bagiku sudah cukup, aku sekarang lebih mencari calon suami ketimbang calon pacar.

Lelaki memang banyak, tetapi untuk mencari yang serius kok gak datang-datang ya.

Tanpa sadar aku menghela nafas.

"Semoga cepat dipertemukan jodoh yang terbaik ya neng, kamu udah banyak nolongin arwah-arwah seperti ibu ini, kami memang gak bisa berbuat secara nyata untuk ngebalas bantuan kamu"

"Aamiin bu" Sahutku mengamini.

Tak lama sosoknya memudar dan menghilang dari hadapanku setelah beliau tersenyum kepadaku.

Tanganku meraih buku note dan pulpen yang masih berada di atas meja di depan tempat duduknya tadi berada, membaca alamat yang di tulis olehnya lalu memasukkan buku note tersebut beserta pulpen ke dalam ransel.

"Si ibu udah pergi?"

Aku menoleh ke arah samping di mana Ika teman kantorku duduk, dia berjalan pelan mendekatiku dengan ragu dan wajah takut.

"Udah, kenapa sih lu? Masih aja gak biasa padahal udah sering nemenin gue ketemuan sama mahkluk halus" Aku terkekeh melihat raut wajahnya yang terlihat pucat.

"Elu enak ngomongnya lah gue walopun udah sering nemenin elu tapi gue kan manusia biasa gak kaya elu" Jawabnya dengan tubuh bergidik.

"Eh ibu, kenapa balik lagi? Ada yang ketinggalan?" Tanyaku dengan menelengkan kepala sedikit ke samping menatap lurus ke tempat duduk yang tadi di tempati si arwah ibu.

Ghost Messenger Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang