30. Lengkapnya Penderitaan

90 8 0
                                    

happy reading guys🤗
*cerita gaje* Sorry for typo;")

***
Tasya menatap laptop di depannya yang menampilkan sebuah drama korea. Sudah lama dia tidak menonton adegan-adegan yang menurutnya 'wahh' itu.

Jangan berpikir yang tidak-tidak lho ya!. Maksud Wahh dalam tanda kutip itu ya sebuah adegan yang bisa membuat Tasya ikut melayang atau baper lahh istilahnya. Bukan adegan yang 'ehmm' sorry banget ya.. Tasya tidak pernah melirik yang begitu-begituan.

Selain karena gabut, Tasya juga sedang mengalihkan pikirannya dari Gavin. Masalah tadi belum selesai dan sepertinya dia masih marah, bete, atau apalah dia sendiripun tidak tahu. Dia kesal sekali jika mengingat nama Gavin, rasanya dia pengen terjunin ke sumur saja kalo bisa.

Tuhh kan!! Kok malah bahas Gavin sih?!!

Tasya tahu dirinya ini berlebihan, bahkan dia sangat sadar. Tapi entah kenapa mood tengah kurang baik. Mungkin karena ini hari-hari menjelang dia PMS. Tahu kan rasanya gimana? Itu yang Tasya rasakan.

"Jam berapa ya?" Tasya mengecek handphone yang berada di sampingnya. Di sana menampilkan pukul 0.05 yang menurut Tasya masih belum terlalu larut. Hello?? Belum larut??? Gila!!

Tasya memang begitu, jam dua belas malam memang menurutnya belum terlalu larut. Dia pernah nonton drakor sampai pukul tiga pagi bahkan hampir subuh. Artinya dia tidak tidur sama sekali. Entah matanya terbuat dari apa, jika sudah melihat oppa-oppa korea matanya seakan-akan tidak ingin terpejam barang sedetik pun.

"Lanjut nggak ya?"
" .. Tapi besok sekolah. Kalo gue bangunnya telat lagi gimana. Tapi lagi seru banget" bimbang Tasya.

"Lanjut aja deh" putus Tasya. Dia kembali melanjutkan tanpa mau menjedanya lagi.

***
Gavin menatap langit-langit kamarnya. Dia berusaha memejamkan matanya tapi tidak bisa. Dia masih kepikiran dengan Tasya yang sejak telponan tadi sore tidak menghubunginya kembali. Biasanya WAnya ramai karena spam dari Tasya. Tapi sekarang?.

Dia melirik ke arah ponselnya, sampai sekarang, dia belum mendapat notif dari seorang yang sendari tadi dia tunggu. Apa benar dia marah?. Tangannya bergerak mengambil benda pipih itu. Dia membuka room chatnya dengan Tasya. Di sana pesan terakhir yang dia kirim hanya dibaca tapi tidak dibalas sama sekali.

Sebaiknya dia mengirimkan pesan lagi. Walaupun dia tahu pasti Tasya sekarang sudah tidur karena ini sudah terlalu malam. Tapi setidaknya dia lega dan bisa tidur dengan nyaman.

Tasya

Mrh? ✓✓
15.05

Jngn mrh ✓✓
0.11

Seperti perkiraanya bahwa pesannya tidak akan langsung dibaca oleh Tasya. Tidak mungkin Tasya belum tidur di jam segini. Begitulah yang ada dipikiran Gavin.

Tidak tahu saja dia:)

Gavin meletakkan ponsel di nakas. Dia kembali membaringkan tubuhnya lalu berusaha memejamkan mata.

'Semoga mimpi indah Sya'

***
'tling'

Tasya melirik ponselnya, lalu kembali fokus pada layar laptop di depannya. Dia membiarkan pesan yang baru masuk tadi tanpa tahu siapa pengirim pesan itu.

Bodoamatlah mending nonton drakor aja:v

Sampai pukul 02.29 mata Tasya sudah mulai lenget. Dia menerjapkan matanya beberapa kali untuk menghilangkan rasa ngantuk, tapi sepertinya sia-sia.

Dengan pasrah dia menjeda drama Korea tadi lalu mematikan laptop dan meletakkannya di sampingnya. Rasanya sudah tidak kuat untuk sekedar berjalan meletakkan laptop di meja belajar.

***
"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam ehh Gavin. Mau jemput Tasya ya?" Gavin menyalimi tangan Rina yang baru saja menghampirinya.

"Iya tan" balas Gavin.

"Dia masih di atas. Tante panggilin dulu ya. Kamu udah sarapan?" Ujar mama Tasya seraya bertanya pada Gavin.

"Udah tan" jawab Gavin. Sebenarnya sih belum. Dia datang pagi-pagi karena ingin cepat-cepat bertemu dengan Tasya. Selain karena rasa rindu yang memuncak, dia juga ingin meluruskan masalah yang menurutnya tidak terlalu besar itu.

"Ohh beneran nih? Kalo misalnya belum, sarapan di sini aja!. Tuh sama Vano" Gavin menatap ke arah tunjuk mama Tasya. Di sana terpampang jelas Vano beserta ayahnya tengah menyantap sarapan. Tanpa Tasya:) yaiyalahh orang Tasya masih di atas!

"Nggak usah tan, makasih"

Mama Tasya mengangguk lalu berucap, "Yaudah kamu duduk dulu ya, biar Tante bangunin Tasya dulu".

Gavin hanya mengangguk sekilas lalu duduk di sofa sesuai perintah dari calon mertuanya itu. Ehh?? Ngarep aja!! Pacaran aja belum!!!

***
'tok tok tok'

'ceklek' 

Setelah mengetuk pintu, mama Tasya langsung membukanya. Matanya terbelalak melihat pemandangan di depannya.

"ASTAGHFIRULLAH TASYA!! BANGUNN!!!" Serunya agak kencang seraya menarik kasar selimut yang membungkus tubuh anaknya itu.

Anak perawan kok jam segini belum bangun!

"Bangun Tasya! Udah siang!!" Ucap mama Tasya lagi karena Tasya tidak terusik sedikitpun.

"Sya!!"

Tasya menerjapkan beberapa kali saat tubuhnya diguncang-guncang oleh seseorang. Perlahan dia membuka matanya.

"Hmm?"

"Masya Allah Tasya. Bangun cepetan! Ini udah siang banget!" Mata Tasya membulat. Dia menoleh ke jam dinding yang menampilkan pukul 06.30

What?? Dia kesiangan!

Dengan kekuatan supernya dia berlari menuju ke kamar mandi. Dia akan membersihkan diri. Entah akan mandi atau tidak, karena ini benar-benar sudah siang! Tasya sudah dipastikan telat!

Mama Tasya menggelengkan kepalanya pelan, kumat lagi penyakit anaknya ini!.

"Cepetan Sya! Gavin udah di bawah" ujar mama Tasya seraya keluar dari kamar.

Di kamar mandi Tasya langsung membulatkan matanya mendengar Gavin sudah ada di bawah.

Hah?? Serius??

'mati gue. Udah telat ditambah lagi kak Gavin di bawah udah nungguin? Astaghfirullah lengkap sekali penderitaan hambamu ini ya allah' batinnya.

Bersambung..
***
822kata

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA!

See you✨

Post: 27 Desember 2020
Revisi: 25 Februari 2021

Anastasya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang