8. Gavin Merindu

149 9 0
                                    

happy reading guys🤗
*cerita gaje* Sorry for typo;")

***
Setelah melewati perdebatan non faidah tadi malam, kini sepasang kakak beradik sudah nampak akur kembali. Orang tuanya kadang heran melihat tingkah mereka Kalo berantem tidak akan tahan lama palingan kalo malem berantem paginya udah seperti biasa. Mungkin itulah cara mereka menunjukkan kasih sayang walaupun beda dari kakak beradik pada umumnya.

Seperti saat ini sarapan diiringi canda tawa yang berasal dari mereka berdua. Bukan seperti kemarin yang hanya dihiasi keheningan.

"Sya.. Lo suka kan sama Gavin hahaha?" Tanya Vano dengan tawa mengejek.

"Ihh apaan sihh.. enggak" elak Tasya. Dia berusaha menyembunyikan semburat merah di pipinya.

"Sayang pipi kamu kenapa? Kok merah?" Mama Tasya mengulum senyumnya melihat Tasya yang salah tingkah.

"Emang Gavin siapa sih?" Tanya papa.

"Ketos pa sahabat Vano" jawab Vano masih dengan tatapan yang mengarah pada Tasya. Senang rasanya menggoda Tasya.

Tasya yang kini diperhatikan semua orang lantas beranjak dan pamit untuk menunggu Vano di mobil.

"Emm Tasya berangkat dulu ma.. pa.." ujarnya lalu menyalimi mereka.

"CEPET BANG" Teriak Tasya seraya berlari keluar rumah. Terlalu lama di sini bisa membuatnya disuguhi berbagai pertanyaan.

"YEEE SALTING KAN LO"

***
"TASYA" Tasya menoleh mendapati Yeri yang tengah berlari menuju ke arahnya.

"Kenapa?" Tanyanya setelah Yeri berada disampingnya.

"Bareng" cengir Yeri.

Tasya menghela nafasnya lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas mereka.

"Sya gue heran deh, masa kemarin lo satu-satunya anak cewek yang kena razia sih?" Ucap Yeri yang merasa heran.

Tasya teringat IYA Juga ya ini kedua kalinya lho Tasya dihukum dan kedua kalinya juga Tasya jadi satu-satunya cewek yang dihukum! pikirnya.

OHH IYA Tasya sepertinya lupa sesuatu!! Saat pertama MOS kan Tasya berniat mencari kejanggalan ini. Sepertinya akan dimulai hari ini! Tapi-- hari inikan dia akan menjalankan Misi kemarin yang tertunda! Aiishh Tasya jadi bingung pilih yang mana dulu!

"TASYA" teriak Yeri mengagetkan Tasya.

"Hah!" Kaget Tasya.
"Apaan sih?!"

"Lo yang apaan! Ngapain malah ngalamun sih?!!" Kesal Yeri. Tasya kalo diajak ngomong seneng banget ngelamun!.

"Ya-- maaf.. lo juga jangan teriak-teriak Dong!" Balas Tasya ikut menyalahkan.

"Dari tadi gue udah manggil tapi lo diem aja bego!" Yeri mendengus kasar lalu memasuki kelasnya dengan perasaan jengkel.

"Yee jangan marah dong" Tasya melangkah menyusul Yeri.

"Lo marah sama gue?" Ya iyalah pake nanya lagi!.

"Yeri.." Tasya mengguncang-guncang lengan Yeri.

"Maap gue nggak denger tadi lo manggil gue makanya gue diem aja" Yeri masih diam enggan membuka suara.

"Ck! Maap sih"

"Hmm" Tasya hanya menghela nafasnya mendengar deheman dari Yeri.

"Lo mau apa? Biar lo maafin gue?" Pasrah Tasya, semoga saja Yeri tidak minta yang aneh-aneh.

Mata Yeri berbinar, langsung saja dia menghadap ke Tasya dengan cengiran.
"Anterin gue ke mall! Deal?!!"

"Ngapain?" Tanya Tasya dengan malas.

Anastasya (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang