happy reading guys🤗
*cerita gaje* Sorry for typo;")***
Setelah melewati panasnya berjemur di bawah terik matahari yang mampu membuat keringat mengalir, dan langsung disuguhi oleh kegiatan mos yang membuat Tasya bosan. Kini Tasya berada di kantin untuk mengisi perutnya yang sudah sangat butuh asupan energi.Saat di lapangan tadi sebenarnya Tasya sudah merasa sedikit pusing karena tidak sarapan. Tapi dia berusaha untuk terlihat biasa-biasa saja. Bisa malu dia, kalo misalkan pingsan di lapangan. Mending kalo yang nolongin cogan, Gavin contohnya!! LAHH KALO MISALNYA VANO? bisa diketawain berhari-hari dia:v
Tasya menoleh saat ada seseorang yang duduk di sampingnya. Seorang cewek berparas cantik, bertubuh tinggi, dan kulit yang putih tengah menatapnya.
"Hai", sapa cewek tersebut. Tasya hanya tersenyum tanpa membalas sapaan itu.
"Peserta MOS juga?" Tanyanya.Tasya menganggukkan kepalanya seraya menjawab, "Iya.. lo juga?" Balas Tasya
"Iya gue juga.. kok sendiri?" Ucap gadis tadi mencoba mengakrabkan diri.
"Hehe belum dapet temen!" Jawab Tasya seadanya. Dia memang belum mendapatkan teman baru di sini. Teman-teman di SMP nya tidak ada yang sekolah di sini. Awalnya dia ingin melanjutkan sekolah di sekolah yang sama dengan teman-temannya. Tapi karena papanya menyuruh dia untuk sekolah di sini bersama abangnya, dia bisa apa??.
"Ohh.. sama gue juga. nama lo siapa??" Tanya gadis itu lagi.
"Tasya.. lo sendiri??" Balas Tasya seraya bertanya.
"Gue Yeri.." jawabnya.
"Emm.. kalo misalnya kita sekelas, lo mau kan sebangku sama gue?" lanjut Yeri. Dia menatap Tasya untuk meminta persetujuan darinya."Boleh.. " balas Tasya seraya tersenyum manis. Ditengah perbincangannya dengan Yeri, tatapan Tasya tak sengaja mengarah pada seorang cowok berwajah datar yang tengah menyantap makanan, berjarak beberapa meter dari tempat Tasya berada.
Sebenarnya dia tidak sendiri, melainkan bersama teman-temannya. Tapi entah kenapa pandangan Tasya hanya terpaku pada cowok tersebut. Dia Gavin, ketos dingin, datar, cuek, dan kejam menurut Tasya. Bagaimana tidak? Hukuman yang diberikan tidak memandang cewek ataupun cowok. Dikira cewek strong kaya cowok apa!
Walaupun begitu, Tasya merasa tertarik dengan cowok itu. Menurutnya, Gavin beda dari yang lain. TASYA SUKA!!.
"WOY" sentak Yeri yang dari tadi merasa dihiraukan oleh Tasya.
Tasya tersentak kaget mendengar teriakan cempreng disampingnya. Ia menoleh dan mendapati Yeri yang tengah menatapnya kesal.
"Kok lo kacangin gue sihh.." ucap Yeri seraya memajukan bibirnya.
Tasya hanya menyengir menampilkan gigi ratanya. Tangannya bergerak menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.
"Sorry" ucap Tasya merasa tak enak hati.
"Lo liatin siapa sih??" Tanya Yeri sambil mengalihkan pandangannya ke arah pandang Tasya tadi. Matanya menangkap sekumpulan cowok yang tengah bersenda gurau.
"Wahh gila!!" Yeri menggeleng-gelengkan kepalanya. "..Lo suka salah satu diantara mereka?" Lanjutnya seraya menatap Tasya penuh selidik.
"Hah?? Emm... Ng.. nggak kok.." gugup Tasya. Entah kenapa mulutnya sulit sekali untuk berkata tidak.
"Iya juga nggak papa kali.." goda Yeri dengan senyum mengejek.
"Ihh.. apaan sih.. udah ahh.. udah bel nih" Tasya bangkit dari duduknya. Ia segera menuju aula, tempat MOS berlangsung. Karena bel sudah berbunyi artinya MOS akan segara dilanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anastasya (Completed)
Teen FictionStart: 18 September 2020 Finish: 9 Februari 2021 *** Follow dulu baru baca!🙂 Cerita pertama mohon maklumi jika ada yang mengganjal di cerita ini. *** Jatuh cinta sama ketua osis?? Mungkin nggak sih?? Menurut Tasya ini bisa kok terjadi. Buktinya di...