happy reading guys🤗
*cerita gaje* Sorry for typo;")***
Tasya sesekali melirik Gavin yang berada di sampingnya. Saat ini mereka berada di mobil dengan kecepatan yang lumayan tinggi menurutnya. Tahu kan alasannya? Yap! Mereka telat. Padahal hari ini ada upacara.Gavin yang merasa ditatap oleh Tasya hanya menampilkan wajah dinginnya seraya menatap ke arah depan tanpa berniat menatap gadis itu. Ini baru pertama kalinya dia merasakan yang namanya Telat Masuk Sekolah. Dan juga pastinya dia akan merasakan yang namanya Dihukum karena telat.
"Maaf" Tasya menundukkan kepalanya. Dia merasa sangat bersalah pada Gavin. Kalau saja Gavin tidak menunggunya pasti dia tidak akan ikut telat seperti ini. Juga dengan jabatan Gavin yang Mantan Ketos membuatnya menjadi kalut sendiri. Bagaimana jika nama Gavin menjadi buruk di mata semua murid bahkan di mata guru sekaligus? Ini karena dirinya!!.
Tasya semakin menundukkan kepalanya ketika tidak ada balasan apapun dari Gavin. Hatinya merasa tercubit. Sesekali dia menelan salivanya.
Haduhh gimana ini?? Semoga aja nggak telat-telat banget.
Percuma nggak telat-telat banget sekalipun, kalo misalnya gerbang udah ditutup bisa apa??.
Mobil yang mereka kendarai berhenti di depan gerbang yang sudah tertutup rapat itu. Mereka turun dari mobil dengan rasa yang campur aduk, lebih tepatnya Tasya yang merasakan hal itu. Gavin hanya biasa-biasa saja.
"Ehh nak Gavin.. kok telat?" Tanya Pak satpam yang biasa menjaga gerbang.
Gavin hanya mengangguk dengan pandangan ke arah lapangan sekolah. Di sana tengah melaksanakan upacara yang rutin dilakukan pada hari senin. Walaupun terhalang oleh gerbang, lapangan sekolah sangat jelas terlihat.
"Tumben banget" ucap pak satpam.
"Boleh masuk?" Tanya Gavin. Walaupun dia tahu jawabannya adalah TIDAK tetap saja dia menanyakan hal itu.
"Haduhh gimana ya.. ya seperti biasa masuknya kalo upacara udah selesai"
Gavin hanya menghela nafas kasar. Dia menoleh ke arah Tasya yang sendari tadi masih menundukkan kepalanya. Sepertinya dia sangat merasa bersalah.
"Gapapa" Tasya sedikit mendongak menatap Gavin. Apakah dia berbicara padanya?. Sepertinya iya! Karena Gavin baru saja menatap ke arahnya.
Huh!! Lebih baik dia diam saja.
Tasya kembali menundukkan kepalanya. Dia meremas jari-jemarinya, fikirannya sudah kemana. Jika mereka dihukum bagaimana dengan nama baik Gavin? Tasya mah sudah biasa dihukum. Bahkan dulu waktu smp sudah menjadi santapannya setiap hari. Lahh Gavin?? Dia biasanya menghukum bukan dihukum!! Kalo saja dia tidak telat bangun, pasti tidak akan seperti ini.
Hampir satu jam lamanya mereka menunggu upacara itu selesai. Dan dari kejauhan Pak Santo datang ke arah mereka.
Haduhh!! Kenapa harus Pak Santo sih?!!
Yaiyalahh orang Pak Santo itu selain guru mapel juga guru BK! Kenapa coba kalo guru BK itu killer?? Simpan pertanyaan itu Tasya!!
"Kenapa telat?" Suara tegas nan dingin itu masuk ke indera pendengarannya.
"Maaf pak tadi ada urusan" ucap Gavin.
Mungkin Pak Santo akan percaya dengan ucapan Gavin. Tapi bagaimana dengan ucapan Tasya??.
"Urusan apa yang kamu maksud? Kamu ini mantan ketua osis Gavin!! Bisa-bisanya kamu telat seperti ini!!"
" .. Apa karena sekarang kamu pacaran sama dia" mata Pak Santo beralih menatap ke arah Tasya. Beliau memang beberapa kali melihat Gavin berangkat atau pulang bersama Tasya. Jadi, dia merasa ada hubungan spesial antara mereka berdua.
Tasya yang merasa ditunjuk hanya diam. Rasa bersalahnya tambah berkali-kali lipat.
Mereka tidak pacaran Pak!! Mungkin belum wkwk.
Gavin sebenarnya sudah ingin mengucapkan sesuatu lebih tepatnya membalas ucapan pak Santo yang seolah-olah memojokkan Tasya, tapi ucapan Pak Santo menghentikannya.
"Ikut saya!!" Mereka mengikuti langkah Pak Santo dari belakang. Duhh malu banget ini. Ditatap sana sini.
"Berdiri sampe jam istirahat pertama" ujar pak Santo setelah sampai di lapangan dekat tiang bendera.
Tasya memberanikan diri untuk mengatakan sesuatu pada guru killer itu. Dia mengangkat sebelah tangannya lalu berucap, "Pak, Kak Gavin telat karena saya. Jadi saya saja yang dihukum"
"Tidak pak, saya yang salah. Saya saja yang dihukum" bantah Gavin.
Hah?? kak Gavin malah membelanya? Padahal sudah sangat jelas bahwa dia yang salah karena telat bangun, Pikir Tasya.
"Kalian berdua yang dihukum!" Tekan pak Santo.
"Tapi pak, Kak Gavin nggak salah. Biar saya aja yang dihukum" Tasya masih berusaha menyakinkan pak Santo bahwa hanya dirinya yang harus dihukum.
"Tidak pak! Saya yang salah" bantah Gavin lagi.
Haduhh!! Ngapin sih kak Gavin ngomong kayak gitu segala! Tasya kan mau nyelamatin nama baiknya di mata semua orang.
"Saya bilang kalian berdua!" Tegas pak Santo lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
Tasya pasrah. Dari kejauhan dia bisa mendengar murid-murid lain secara terang-terangan membicarakannya.
'ehh itu seriusan kak Gavin yang dihukum??'
'iyalahh masa boongan!'
'nggak nyangka banget ya. Pasti karena sekarang deket sama cewek itu'
'jelaslahh. Mana mungkin kak Gavin telat kalo bukan karena cewek ganjen itu'
Okehh!! Tasya tahu kalo ini memang salahnya! Tapi bisakah mereka tidak mengatainya cewek ganjen??. Itu bukan dia bangettt!!!.
"Nggak usah didengerin" ucap Gavin yang sepertinya mengetahui isi hati Tasya.
Tasya hanya mengangguk lalu berucap, "maaf kak. Karena aku kakak jadi ikutan dihukum" pelan Tasya dengan menatap ujung sepatunya.
"Nggak papa"
"Tapi karena aku, nama Kak Gavin jadi jelek"
"Ck!! Bukan salah lo!" Balas Gavin dengan menatap tajam Tasya.
"Tapi tetep aja--" ucapannya terhenti saat tiba-tiba Gavin menarik wajah Tasya dengan kedua tangannya, yang semula menunduk ke bawah menjadi menatap wajahnya.
Tasya tidak bergeming!!.
"Gue bilang bukan salah lo!" Tekan Gavin seraya menatap mata Tasya. Tidak tahukah dia bahwa Tasya tengah menahan napasnya. Jarak wajah mereka terlalu dekat. Rasanya Tasya ingin berteriak minta tolong saja.
'ya Allah.. jantung gue' batin Tasya menjerit.
Dari kejauhan murid-murid sudah histeris melihat pemandangan ini. Bagaimana tidak?? Ini sangat-- langka mungkin!
'ahhh gila!! Apa-apaan nih!'
'wahh nggak rela nih gue!"
Merasa diperhatikan, Gavin melepaskan tangannya dari wajah Tasya. Dia membuang pandangannya segala arah. Salting!!. Dia refleks melakukan hal itu karena Tasya yang selalu menyalahkan dirinya sendiri. Aihhh dia jadi malu:)
Bersambung..
***
939kataJANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA!
See you✨
Post: 27 Desember 2020
Revisi: 25 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Anastasya (Completed)
Teen FictionStart: 18 September 2020 Finish: 9 Februari 2021 *** Follow dulu baru baca!🙂 Cerita pertama mohon maklumi jika ada yang mengganjal di cerita ini. *** Jatuh cinta sama ketua osis?? Mungkin nggak sih?? Menurut Tasya ini bisa kok terjadi. Buktinya di...